Jam weker menarikku dari dunia mimpi . Memaksa jiwa kembali merasuk ke raga. Tepat menginjak pukul 04.00. empat jam tidur, memuaskan dan penuh kesegaran. Meski dalam keadaan setengah sadar, ya, atau mungkin seperempat sadar. Ku ambil air wudhu sambil menghirup udara pagi itu. Menekan semua kegelisahan yang sempat mengganggu batin. Mengoyak semua kejenuhan. Dan subhanallah, istri dan tiga orang anakku mendahului untuk tahajud hari ini. Membanggakan.
Seperti biasa,selesai tahajud. Kurapikan tumpukan buku di meja kerja. Selesai draft untuk penelitian terbaru bidang gastroenterologi. Dengan sharing bersama akhwat yang sekarang menjadi pendamping jiwa dan penjaga cinta,masalah rumah sakit pun selesai malam tadi. Gara-gara dokter spesialis yang kurang disiplin. Kususun ulang buku sesuai spesifik pembahasan. Walau lambat. Kerapian itu yang membuatku puas.
Menunggu adzan shubuh. Aku menyiapkan slide kuliah untuk mahasiswa-mahasiswaku. Dua materi yang mesti kusampaikan untuk semester III, Anemia dan turunannya serta leukemia. Sambil sesekali mengingat penjelasan dr.Darwin Prenggono,Sp.PD,K-HOM. Dosen yang menjelaskan kepadaku mekanisme semuanya. Maklum, dosen muda yang masih fresh from the oven. Masih perlu banyak belajar. Masih perlu memaknai sebuah kesalahan.
Sesuai target. 15 menit selesai untuk dua slide. Meski aku Cuma sedikit menambahkan text-book terbaru dan jurnal yang dibaca istriku tadi malam. Selesai dengan baik. Masih ada waktu yang tersisa. Mataku tak sengaja tertuju pada sekelompok buku yang sempat menjadi peganganku saat dakwah di kampus tempo dulu. Termasuk dua buku tulisanku yang terbit di semester 2 dan 3, KEEP SPIRIT dan RESEP GENERIK HIDUP FANTASTIK. Tak kusangka, dua buku pertama ddi kampus yang serius itu menjadi batu lonjatan untuk karya-karya selanjutnya. Buku lain yang menggugah rasa; Nizhamul Islam Syaik Taqi, Pahlawan Itu Bernama Hasan al-Banna, Quantum Tarbiyah Abu ‘Izzudin , Dari Gerakan ke Negara Anis Matta dan lain-lain. Terharu mengingat itu, perjuangan dakwah kampus yang penuh tantangan dan hambatan. Bahkan celaan dan intimidasi. (*thank to; DR.dr.H.Ahmad Adityawarman,Sp.A(K) dan DR.dr.H. Mahliyan Furqoni, Sp.PD(K) yang menemani saat sedikit “bincang hangat” dengan petinggi BEM di depan farma).
Aku mengisi kuliah jam 8 sampai 10 di farma lantai 3, lalu jam 1 sampai 3 di gedung IKM lantai 3. Rasa salutku muncul dengan ketua MEU yang baru. Teman satu perjuangan akhirnya yang duduk di sana. Dia, DR.dr.H.Ahmad Adityawarman,Sp.A (K) yang menjabat posisi itu. Luar biasa, semua jadwal kuliah dan praktikum tidak ada yang melanggar waktu shalat. Sebelum kuliah diwajibkan membaca doa. Diatur tempat duduk laki-laki dan perempuan dalam kuliah. Study-skill pembahasannya juga sampai “trik menjadi dokter muslim professional”. ada juga waktu khusus buat shalat dhuha. Mantap .
Hanya dua kuliah untuk hari ini. Namun cukup membakar gairah mengajarku. Memacu semangat untuk terus berdakwah. Ya,dakwah. Dengan jalur baru, sebagai dosen ,direktur rumah sakit dan manager farmako factory. Tentunya juga sebagai kepala keluarga yang siap memimpin hingga ke syurga.Amien,
Selesai sarapan. Tas kecil menggantung dipundakku,menjadi penolong menaruh semua buku yang kubawa. Tepat jam 07.30 aku berangkat. Menyetir mobil sendiri sambil berpikir apa saja agendaku dikampus. Ingin ketemu qiyadah KSI Asy-syifa, shilaturrahim dengan president BEM FK yang baru dilantik dan ketemu ketua HIMA PSPD. Termasuk duduk di perpus,mengingat masa-masa romantic saat “ber-khalwat” dengan buku-buku itu.
Kuparkir mobil di gedung depan. Berjalan dengan santai melewati jalan kecil di samping lapangan basket. Iya, lapangan basket ada di sebelah kiri. Di sebelah kanan, kulihat mushalla indah yang berdiri kokoh. Mushalla itu bernama “Asy-syifa” . aku yakin, itu pusat peradaban dan intelektualitas,serta pergerakan kampus ini. Tertulis juga di sana “secretariat KSI Asy-syifa”. KSI itu, yang menjadi tempat pendewasaan diri ini. Menjadi wadah semua pertumbuhan ini.
Sampai di ujung jalan. Ku belokkan arahan langkah ke kanan. Terlihat gedung anatomi yang semakin megah. Tepat bersebelahan dengan gedung biologi-embriologi. Gedung yang menjadi pengingat masa-masa saat aku masih menjadi koordinator asdos anatomi. Kisah asdos yang penuh perjuangan. Di sana aku menangis. Aku tersenyum. Bahkan, di sana aku marah untuk pertama kali. Tepat di semester III. Saat kekanak-kanakan masih menjadi sikapku. Walau dibilang dewasa. Jadi keingat Prof.DR.dr. Oski Illiandri,M.kes,Sp.S. patner penelitianku saat masih imut duduk di semester III. Anatomi neurosain !
Hhhmmmm… di sana aku belajar banyak. Saat kau lelah. Ternyata ada yang lebih lelah. Bahkan di balik lelahnya itu, dia masih sempat tersenyum. Sempat juga berkata “maaf”.hiks hiks hiks. Yang paling kuingat koti itu, dr.panji winata nurikhwan,M.Med.Ed,Sp.OG. sekarang masih menyelesaikan S3 di Harvard University. Koti tangguh. Teman mabit. Seperjuangan dalam dakwah. Musuh debat !
Sampai juga aku di gedung farma. Selayang pandang kulihat di madding. Terlihat agenda rangkaian Dies Natalis. Dari lomba debat b.inggris, orasi ilmiah, riset praktis, farmako islam, seminar internasional. Sangat jauh perubahannya dibanding masaku.
Kakiku melangkah masuk kampus. Padahal masih jam 7.45. ternyata semua mahasiswa sudah rapi ada di tempat duduk. Ada yang lagi baca qur’an. Baca slide kuliah. Membahas text-book. Ada juga yang lagi ketawa-ketawa di belakang. Ya biasa lah mahasiswa. Tiba-tiba seseorang menghampiriku. Dibenakku ini pasti koti bloknya.
“Assalamu’alaikum dok”
“Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh”
“maaf dok. Infocus sudah disiapkan. Dokter bawa flash-disk atau laptop sendiri”
“ saya pake laptop sendiri aja ya”
Aku berjalan santai ke depan. Mengambil tempat duduk,sekaligus melihat seluruh penjuru kampus. Terlihat mahasiswa-mahasiswa yang antusias dan penuh gairah dalam belajar. Kucari slide yang ingin kutampilkan. Materi pertama, anemia dan macam-macamnya. Sambil menyiapkan kuliah,ternyata ada mahasiswa yang bertanya.
“ dokter Zayed ?dosen baru ya dok”
“ iya. Saya baru saja selesai kuliah dan kembali ke Banjarbaru.”
“dokter lulusan sini ? S2, spesialis penyakit dalam dan S3 di mana?”
“betul de saya lulusan sini. S2 dan spesialis saya di FK-UI. Nah S3 baru diizinkan di luar. Tepatnya di Oxford university”
“oh iya. Dokter koor asdos anatomi 09 dan sekjend KSI Asy-syifa kan?”
“ iya de. Kamu banyak tahu ya…”
“saya tahu dari bapa saya dok. Teman dakwah dokter saat kuliah juga. dr.Grifan Rabilah,Sp.OT, FICS.”
“wah, kamu anaknya dokter grifan. Titip salam buat beliau. Selamat berjuang di BSMI pusat. Apalagi posisi sekarang sebagai ketua umum. insyaALLAH diberkahi ALLAH”
Selagi aku mencari power point di tumpukan folder kerja. Terliat konsep-konsep dakwah profesiku. Termasuk cover bukuku ke-98,yang menjadi background laptop. Eh, satu mahasiswi jibab-an nyeletuk. “pasti dulunya aktivis dakwah ”.
Tiba-tiba mahasiswa lain datang kepada saya.
“maaf dok. Minta izin untuk do’a bersama sebelum kuliah”
“iya de. Silahkan”
Di mulailah kuliah dengan do’a bersama. Terasa khusuk sekali kuliah itu. Aroma keikhlasan tercium hingga batinku. Sesekali pula, pathogenesis kuhubungkan dengan ayat-ayat al-qur’an. Sangat terasa aroma sekuler sudah sirna dari kampus ini.
“iya.itu tadi kesimpulannya. Sekian kuliah dari saya. Semua kebenaran datangnya dari ALLAH. Terima kasih atas pertanyaan-pertanyaan cerdas tadi. Saya yakin, ilmuwan-ilmuwan dan dokter hebat akan terlahir dari ruangan ini. Untuk menutup, marilah kita bersama-sama mengucapkan do’a kafaratul majlis. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Alhamdulillah selesai untuk kuliah pertama. Aku terkesan lagi. Selesai kuliah bukannya langsung pulang. Mahasiswa dengan rapi kembali mendiskusikan topic perkuliahan tadi. Ada juga yang terlihat membaca ulang catatannya. Semua rapi. Juga, aku tidak melihat ada rambut dari perempuan. Terjaga semua. Mahasiswa laki-laki menundukan pandangannya saat berbicara dengan mahasiswi. Sudah selangkah menuju kampus madani.
Seorang ikhwan mendekatiku perlahan. Dari jaket yang di pakainya, bertuliskan FULDFK-berukhuwah menjawab tantangan-. Aku yakin dia kader KSI Asy-Syifa.
“Afwan dok. Dua minggu lagi ada seminar nasional. Temanya; makanan dalam islam,tidak sebatas Halal-Haram. Dokter kan sedang proses sub-spesialis gastroenterology. Bisa jadi pemateri kan dok?
“insyaALLAh ya akh. Ana jadwalkan. Tapi kalau ada apa-apa nanti ana confirm antum. Soalnya ana nunggu jadwal presentasi ke Argentina. Penelitian ana ada yang minta ditunjukan di sana”
“syukrn dok. Jazakumullah”
“afwan jiddan ya”
*bersambung… tunggu kejutan berikutnya. Dengan tokoh-tokoh baru !
Didedikasi untuk kedua orang tua dan adik-adikku yang selalu menjadi teman,sahabat,guru,inspirator. Motivator bahkan dokter dalam setiap langkah. Zayed bangga dengan kalian. Dan zayed berjanji, akan membuat kalian bangga. insyaALLAH
Untuk semua kaka-kaka, teman-teman dan adik-adikku. Terima kasih atas inspirasi ini. Kalian yang membuatku menangis dalam senyuman. Tetap bersemangat dalam kekalahan. Menjadi remuk agar yang lain bersatu. Terluka agar yang lain selamat. Menangis agar yang lain bisa bahagia. Menjadi panggung agar yang lain bisa berdiri. Tapi tetap dalam koridor syar’i. indah ternyata sebuah pengorbanan itu.
Special buat adik-adikku yang dah nerima hasil ujian blok. Inhal memang menyakitkan. Tapi ALLah tau kok itu. Karena itu, hanya orang-orang yang kuat yang inhal. Memang menyedihkan. Tapi pasti ada hikmah dibalik itu. Kita Saling mendoakan agar lebih baik ke depannya. Ga ada manusia sempurna.
Akh sugi and ustadz yahya… dikira nelpon mau sharing walimahan.hehe. Eh,ternyata laporan kuliah di Yaman. Bikin iri ka. Tunggu laporan ane, “minta do’a disertasi”. Oh iya, akh manfaluti yg ge di al-azhar cairo . Semangat !!! masalah kecil kemarin ane yakin bisa antum lupakan. Hati-hati sama akhwat.hehehe
*note u/ mengobati semua kepiluan dua minggu ini.terinspirasi dari banyak orang,semoga menginspirasi lebih banyak lagi.
Yang fakir dan penuh kekurangan,Zayed Norwanto.
Rabu, 22 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
subhanallah.. mimpimu bagus sekali kawan..
semoga bisa mendekati realitanya
Posting Komentar