Jumat, 29 Januari 2010

Tips Asyik Untuk Loe yang Ingin Pacaran; Revolusi Cintamu !

antum and antunna, ane yakin pasti sudah paham plus ngangguk-ngangguk kan siapa aja yang semestinya menjadi tampat singgahnya cinta itu. Ya memang sih itu adalah statement aksiomatik (kebenaran pasti) yang merupakan suatu prinsip yang ideal. Tapi faktanya di lapangan ? coba kita tanya pada rumput yang bergoyang (emang rumput bisa ngomong.hehe). faktanya sungguh menyayat hati. Banyak cinta yang ternoda dan terwarnai oleh nafsu yang bersusun rapi, hingga cinta suci itu tak punya tujuan hakiki dan akhirnya mati terlelap di lautan dosa.
Cinta-cinta yang ternodai nafsu tadi teraktualisasi oleh aktivitas yang seakan-akan resmi dalam system birokrasi pemikiran masyarakat modern (dianggap wajar gitu), yang teraktualisasi dengan pacaran. Memang sih sangat aneh ketika kita yang seorang muslim ini melihat perkembangan frekuensi pacaran teman-teman kita saat ini. Jangan kan siswa SMP, siswa SD kelas satu aja sudah ada yang “polipacaran” (selingkuh saat pacaran gitu). Gue ga asal ngomong, gue dapat informasi itu saat melakukan penyuluhan kesehatan usia dini (biasa anak kedokteran pengen ngomong.hehehe) di salah satu sekolah dasar di kecamatan Bincau, kabupaten Banjar.maaf, SD dan nama tokoh dirahasiakan.hehe
Nah, ga usah capek-capek deh gue mengungkap fakta tentang pacaran yang memang sangat merusak mental dan akhlak para pemuda islam. Kalau gue analogikan, pacaran itu efeknya lebih parah dari pada morfin. Karena banyak pecandunya yang ga hanya mabuk, tapi banyak pula yang sampai putus saraf kesadarannya Cuma gara-gara pacaran. Bahkan banyak yang bunuh diri Cuma karena pacar.tragis memang, tapi itu lah faktanya. Ketika gue lihat-lihat hasil penelitian kedokteran, ternyata pacaran termasuk sumber utama yang menyebabkan stress berat. Cari sendiri jurnalnya ya.
Nih ada sedikit ramuan kata-kata yang insyaALLAH mampu menjadi pembakar semangat agar tumbuh kekebalan terhadap virus-virus pacaran, intinya bisa menjadi penguat imunitas terhadap pacaran. Sengaja pula gue rangkai faktanya yang rasional dulu, biar loe ngerti dan biar loe paham. Dalilnya sengaja gak gue tulis karena gue tahu kalau loe semua sudah hafal “ DAN JANGANLAH KAMU MENDEKATI ZINA;(ZINA) ITU SUNGGUH SUATU PERBUATAN KEJI DAN SUATU JALAN YANG BURUK !!! (Q.S al’isra,32)”, tapi terlalu banyak yang menganggap remeh dalil tersebut. So gue kasih aja logikanya biar nyangkut.
. Okey. Loe pasti pernah disuntikkan??? Sakit ??? ya iya lah. Tapi efeknya itu lho, kan sangat bermanfaat bagi si sakit. Nah gue rasa tips gue ini ya kayak mekanisme injeksi itu. Pasti sakit di awalnya karena memang kebenaran itu bertolak belakang dengan nafsu, tapi loe bakal dapat manfaat jangka panjang. Mau ??? yang mau angkat tangan ya !!! mantap, semua sudah pada angkat tangan.
1. Untukmu yang benar-benar pengen pacaran. Laa tahzan, walau rasa cintamu aku yakin sudah mau menumpahkan segala isi hati pada si dia. Tenang dan berpikirlah dengan matang karena sekali pacaran kau akan kehilangan jati dirimu. Gini filosofisnya, ibarat piring; ketika masih jomblo yang jomblonya itu karena menjalankan perintah dari ALLAH ‘azza wa jalla, kamu ibarat piring putih yang bersih dan bening.Kau bisa menjadi cerminan bagi orang lain untnk mengoreksi diri. Berbeda ketika kau menuruti nafsumu dan berpacaran , piring itu akan pecah. Lama-kelamaan akhirnya kau sadar bahwa pacaran itu hanya buang waktu, merusak keimanan, menurunkan prestasi dan menguras kantong tentunya (hehehe pengalaman bangetz. Enggak sebenarnya. Ini pengalaman teman gue yang gue rampok.). Lalu kau putus dengan pacarmu, ibaratnya kau menyusun lagi pecahan-pecahan piring dari jati dirimu. Sebaik apapun kau menyusunnya. Camkanlah, piring itu tidak akan sama dengan piring sebelumnya karena goresan itu pasti ada. Dan wajah orang akan terlihat hancur ketika berkaca denganmu. Bagi pring-piring yang belum pecah, pertahankan sampai kau menemukan cinta yang halal. Bagi yang sudah pecah, jangan berputus asa dari rahmat ALLAH. Segera perbaiki diri !!! putuskan saja pacarmu.
2. Bagimu yang selangkah lagi menjadi pacar orang. Tanyakan pada dirimu. Setelah pacaran nanti kau pasti memulai hubungan cinta yang kau rasa adalah hubungan cinta yang suci dan penuh keikhlasan. Hubungan itu terus berlanjut. Malam kau lewati dengan membayangkan indah wajah si dia. Pagi kau nikmati bersama beningnya cinta si dia. Siang pun kau lalui dengan segarnya senyuman si dia. Kau berpikir begitu indah kisah pacaranmu. Akhirnya hubungan kalian mencapai titik pucaknya dan cinta itu sudah dalam titik tertingginya. Nikah lah sepasang orang yang berpacaran tadi. Masalahnya adalah, ketika pacaran menjadi awal hubungan dan nikah menjadi puncak dari hubungan tadi. Maka hubungan cinta mereka setelah nikah apa yang akan terjadi ? apakah ada puncak kedua setelah puncak pertama??? Tidak saudaraku. Setelah puncak, yang ada hanya keadaan menurun. Itu sunatullah bro. kalau gak percaya loe naik aja ke gedung dan berdirilah di puncaknya. Apa ada lagi bagian yang lebih tinggi dari puncak gedung tadi. Nah gitu, jangan pacaran agar hubungan cintamu dimulai setelah menikah. Nikmati lah setiap kenaikan hubungan cintamu dengan halal. Pokoknya rugi berat bagi yang pacaran.*gedubraks… ada yang pingsan gara-gara baru sadar.hehehe
3. Untukmu yang udah nggak nahan untuk nembak si dia.. pikir matang-matang lagi deh. Mumpung belum terjadi. Ketika kau berpacaran dengan si dia, tidak ada yang bisa memberi jaminan dia bisa menjadi pasangan hidupmu. Bisa saja kan kau memutuskannya ??? mungkin karena ada orang lain yang memikat cintamu atau kau diputusin si dia, heheh kasian banget sih loe. Itu adalah kemungkinan yang pasti ada dalam kisah orang berpacaran. Ketika kau memutusi pacarmu itu, pastinya si dia bakalan sakit hati dan marah besar. Terus untuk mengobati sakit hatinya itu sekaligus untuk melampiaskan kemarahannya si dia bakalan nyari pasangan baru untuk membuatmu sakit hati juga. Terus aku yakin kau ga bakalan tinggal diam. Tentu aja logikanya loe bakalan nyari pasangan baru pula untuk melampiaskan cintamu yang sudah buta. Sistematikanya tentu hal itu selalu terjadi menjadi sebuah proses yang kuntinyu (simultan). Ketika kau sudah menikah, aku yakin kau akan melakukan benchmark (perbandingan) antara istrimu dan mantan-mantanmu. Sehingga ketika kau berpendapat istrimu “sudah” tidak cocok denganmu, kau akan sangat mudah mencari orang yang kau rasa cocok denganmu karena kau sudah punya pengalaman berhubungan dengan mantan-mantanmu. Pokoknya pacaran itu menyebabkan seseorang mudah membandingkan pasangannya dengan pasangan sebelumnya. Setelah nikah dan ketika ketidakcocokan datang, bukannya meminimalisirnya, kau yang pernah pacaran aku yakin bakalan berpikir untuk cerai dan kembali dengan mantanmu yang kau rasa lebih cocok. Hiiiiiyyy.
Jujur, coretan-coretan gak jelas ini gue yakin bakal mengguncang dunia. Walau sebenarnya belum selesai…. Coz gue banyak kegiatan.
Rencananya gue ingin tahu pendapat kalian tentang coretan ini…. Bantu aku mematahkan pacaranisme yang sudah menginfeksi otak-otak para pejuang islam. Apa lagi ya argumen rasional untuk mematahkan teori romantisme pacaran ???
Dari amuntai ke banjarbaru gue banyak ngedenger nasyid. Dan statement ini yang paling ane ingat : BANGKITLAH SEGERA WAHAI PEMUDA, JANGAN TERLALAIKAN OLEH BUAI DUNIA. DI SANA ADA NEGERI ISLAM TERLUKA. SADARKAH JIWAMU UNTUK MEMBELA???
Dicoret-coret dalam lelahnya perjuangan untuk membuktikan umat islam adalah umat produktif dan prestatif. GUE TUNGGU TULISANMU !!!
KETIKA PARA SYUHADA BERJUANG DENGAN TAJAMNYA PEDANG
PARA ULAMA DENGAN GORESAN PENA
KINI KITA DENGAN LENTURNYA KEYBOARD DAN LANTANGNYA TERIAKAN….
Sumber; http//:zayedisme.blogspot.com

2 komentar:

Soraya Fatimah mengatakan...

Setuju banget tuh akhi,,,,,,
Aku bener-bener ga setuju sama yang namanya pacaran….. ga ada untungnya sama sekali….. lebih banyak mudharatnya…
Apalagi untuk para cewek,,, sebisa mungkin hindari lah pacaran, karena pacaran zaman sekarang tuw seperti pelegalan hubungan yang semestinya memang tidak boleh dilakukan sebelum akad nikah diucapkan. Kalo pacarannya sudah berlebihan dan terjadi hal-hal yang di luar dugaan, biasanya si cewek yang akan menanggung malu seumur hidupnya (karena berbekas),,, kalo para cowok sih, gampang aja, tinggal kabur aja, truz cari mangsa baru lagi….. So untuk akhwat sekalian,, jangan sampai deh hal-hal seperti ini terjadi pada kita (Na’udzubillahimindzalik).
Aku selalu mengingat kata-kata Guruku di Tsanawiyah, beliau bilang kalo orang yang sering gonta-ganti pacar tuh kayak piala bergilir aja,,,, kalo dah habis batas waktunya dengan orang yang satu terus di over ke orang berikutnya yang bisa “memenangkan” hati si piala bergilir tadi,,,,
so…. Siapa yang mau jadi piala bergilir yang sudah tidak steril lagi karena sudah terlalu banyak tangan yang menyentuhnya????

mega ayu fitrian mengatakan...

Saia sangat setuju dengan tulisan Zayed,, Smoga tulisanna trus berkembang! Ayo trus berdakwah untk agama Alloh,,!!