Selasa, 19 Juli 2011

post-modern movement

Bismillahirrahmanirrahim...

pergerakan mahasiswa adalah salah satu pergerakan paling dinamis yang pernah ada. Kalau diamati lebih jeli, bahkan pola umum pergerakan pun kadang berbeda baik saat orde lama,orde baru, masa reformasi sampai zaman “ketidakberesan penguasa” saat ini. Mulai dari dasar motivasi yang berbeda,metode yang bervariasi sampai tujuan akhir pergerakan yang kadang berubah total. Namun tak perlu terlalu dalam menyesali yang sudah terjadi,bukan kah masih ada hari esok. Kesalah kemarin cukup menjadi referensi untuk melangkah ke depan.

Sebagai kelompok yang juga berkecimpung dalam “Gurita” kampus. Kita tentunya juga paham bahwa dinamisitas yang tinggi tersebut bukan lah suatu hal yang mengaburkan kita untuk sedikit mengambil benang merah. Paling tidak menarik sedikit hipotesis sementara,apa dasar mereka terus bergerak pada saat itu. Tentu jawaban retorisnya : kondisi saat itu tidak ideal.

Ke arah mana mereka melakukan gerak perubahan ? Ya,tentunya ke arah kondisi ideal. Paling tidak kondisi kampus yang ideal. Dan itu lah skala terkecil lingkungan yang bisa dirubah saat menjadi mahasiswa. Tentunya juga,merubah diri sendiri adalah hal wajib yang pertama.

Kalau dipikir-pikir lebih dalam,tentunya untuk menjadikan kampus sebagai lingkungan yang ideal,tentunya perlu sistem dan aturan yang ideal. Suatu hal yang aksiomatik bahwa aturan yang ideal adalah aturan yang dibikin oleh MahaSempurna. Gak ada yang bisa menyanggah. Aturan dari yang MahaSempurna, sudah di tuliskan lagi dalam Al-Qur'an dan As-sunnah. Masih kurang bisa memahami ? Ada syarah dan tafsir nya pula. Ga bisa baca ? Ada 'ulama tempat kita bertanya. Malu kalau nanya sama ulama ? Pake hp donk... :)

sehingga kesimpulan pengantar di atas adalah kampus ideal=kampus islami. Islami ketika aturan-aturan Sang Maha Sempurna diamalkan kaffah. Lalu muncullah kampus yang prestatif,produktif,inovatif dan kontributif. Yang di dalamnya penuh dengan mahasiswa yang mengamalkan tridhrarma perguruan tinggi,serta punya penalatan ilmiah yang berbobot. Itu lah kampus islami, itu lah mahasiswa islami.

Ini sedikit sambutan saya terkait “kampus Islami” pada buletin ekslusif KSI-A untuk mahasiswa baru. “Kampus adalah sebuah system. Yang mana system tersebut sangat menentukan anda masuk bagaimana dan keluarnya seperti apa. Kampus yang ideal mirip seperti tungku api dalam pembuatan pedang. Pedang yang tidak rata bisa dimasukkan ke sana,sesudah panas lalu dibentuk hingga rata. Yang sudah rata pun,bisa dimasukkan ke sana lalu dipoles hingga menjadi lebih tajam. Itu lah sebuah kampus yang ideal,yakni system yang ideal. System yang mampu “memproses” semua yang masuk ke dalam menjadi “lebih baik” dari sebelumnya.”

Konsep sederhana kok belum ada implementasinya?

Iya. Kita sudah dalam zona yang sangat tidak nyaman,yang tentunya membuat kepala panas dan ingin melakukan perubahan. Contohnya: nyontek pas ujian,pornoaksi, mahasiswa kunang-kunang (kuliah nangkring-kuliah nangkring),pacaran, “XXX” di balik pacarannya itu,narkoba,judi dan lain-lain. Kita pun tahu apa kondisi idealnya,yakni kampus islami. Yang menjadi perbincangan hangat kita kali ini adalah “jalan” menuju kondisi ideal tersebut. Kita akan sedikit berbincang tentang peran potensial KSI-A (kelompok Studi Islam Asy-syifa),tentunya karena posisinya sebagai LDF (Lembaga Dakwah Fakultas) yang resmi dan punya bargaining position yang cukup berpengaruh terhadap massa kampus.

Jadi,yang akan kita bahas terkait: KSI-A,pergerakan,kampus islami dan “jalan” menuju kondisi ideal.


Karena saya cukup lama (termasuk sampai saat ini) berkecimpung dalam dunia marketing,maka proses kita meng-islam-kan kampus,yang tentunya berarti meng-islam-kan mahasiswanya. Saya analogikan sebagai proses kita “memasarkan” islam kepada seluruh civitas akademika. Hingga terbentuk kesadaran berislam yang masif, sekaligus juga berjalan proses “insert” syariat islam (konteks legislasi) dalam segala aspek.


Hal-hal fundamental yang akan kita perbincangkan tentang marketing islam:
1. kontent, tentunya produk yang kita pasarkan adalah produk yang sempurna;islam
2. sasaran/segmen objek dakwah,seluruh masyarakat kampus. Dari dosen, mahasiswa,birokrat kampus,cleaning service,paman kantin sampai tukang parkir
3. pengemasan/packing sampai branding dari produk
4. pemasaran/promotion
5. closing/transaksi

sementara sampai sini aja ya perbincangan hangat kita. Nanti kita bahas lebih detail “konsep marketing dan 5 hal fundamental di atas”... tunggu ya...:)

dari seseorang yang memimpikan” duduk bersila, di samping kananku ada Shalahudin Al-ayyubi,di kiri ada Muhammad Al-Fatih dan di depanku ada Khalid Bin Walid,serta Rasullullah yang menjadi mentor saat itu. Yang kami bahas adalah strategi menaklukan kampus”

Tidak ada komentar: