*Bismillah… ku semi puitisasi-artikelisasi sebuah catatan kecil sebagai caraku untuk mencintai anatomi dengan sederhana. Sekaligus menguapkan dogma-dogma yang seakan menjadi nilai aksiomatik tentang justifikasi bahwa anatomi tidak mengasah rasionalitas, sekaligus menghilangkan stigma dari taklid buta anatomi. So, berpikir dan menghafal dianalogikan seperti fungsi ruang dan waktu. Hilang salah satu, maka hancurlah semesta ini. Gak ngerti ???? makanya jangan hanya baca SOBOTTA, YOKOCHI, ANKLIN dll. Buka mata, buka telinga dan buka pemikiran… badaikan otakmu dengan superaction bersama ISLAM.
Mimpi bersama di CAVITAS ORIS…
Semua berawal, satu langkah di APEX LINGUALIS danlekukan VESTIBULUM ORIS
Ketika DORSUM LINGUAL melicinkan makna, lalu terlentang di APONEOROSIS LINGUALIS
Kita bisa karna besama, seperti INCICIPUS, CANINUS, PREMOLAR dan MOLAR yang slalu bersama
Kebersamaan perlu pengorbanan, bak GINGIVA yang rela sebagai penopang para DENS
Mimpi jika hidup selurus SULCUS MEDIANA LINGUALIS , lalu bersantai di FORAMEN CAECUM LINGUALIS
Ingat, nanti akan ada SULCUS TERMINALIS LINGUALIS dan PAPILLA-PAPILLA yang akan menghalang
Dari FILIFORMIS, FUNGIFORMIS, VALLATA dan FOLIATA akan menggodamu
Hingga kau tergelincir keRADIX LINGUALIS lalu ditertawakanpasangan PALLATUM DURUM dan MOLE
Tertinggalah FRENULUM LINGUALIS yang di awal mendukungmu untuk melihat TONSILLA PALATINA
Dia rela asal kau bisa juga menikmati tarian EPIGLOTIS
Sebelum kau mencapai cita, jangan lupa jasa MYLOHYOIDEUS dan GENIOHYOIDEUS merawatmu
Ditambah isak tangis GENIOGLOSSUS san GLOSSUS yang rela berkorban untuk citamu
Temanmu, dari M.TRANSVERSUS SUPERIOR et INFERIOR telah yakin kau bisa
M.LONGITUDINALES et VERTICALES LINGUALIS juga percaya kau mampu
CONEIFORME melambai bersama CORNICULATUM untuk semangatmu
GLANDULA PAROTIS,SUBLINGUALIS, SUBMANDIBULARIS dan LINGUALIS ada untukmu
Berjuang lewati terjalnya ARCUS PALLATOGLOSSUS dan FARINGEUS
Buktikan lah, kau bisa mencapai RECTUM…
Nikmat di ESOPHAGUS…
Jangan terbuai akan jalan nikmat-menurun di TRAKTUS ESOPHAGUS
Terlebih dibuai manja oleh relaksasi di PROXIMAL ESOPHAGUS
Meskipun 1/3 proximal adalah MUSCULI VOLUNTER dan tersisa INVOLUNTER
Tetap bertahan, walau di PARS SERVIKALIS, THORACIS dan ABDOMINALIS
Tetap tatap citamu, hingga sampai ke SFINGTER CARDICA
Tetap semangat bersama PERISTALTIK PRIMER dan SEKUNDER
Buktikanlah, kau bisa mencapai RECTUM…
Tantangan di VENTRICULUS…
Mengapa kita slalu berdebat apa ini GASTER atau VNTRICULUS
Hingga aku semakin terhujam oleh PLICAE dan FORNIX GASTRICAE
Mentalku pun sempat terhentak oleh dua CARVATURA yang tak kenal kompromi
MAYOR dan MINOR slalu menyeranngku dari segala arah
Aku akan tetap bertahan, hingga FUNDUS-CORPUS-ANTRUM ku lewati
Sesekali ku tengok BURSA OMENTALIS yang diatapi OMENTUM MINUS,sedih
Ku terjatuh di INCISURA CARDIALIS, namun ku bangkit dan berjuang lagi
Terhentak lagi di INCISURA ANGULARIS dan semangatku menguap, tapi kubisa lagi
Aku minta bantuan denganA-V GASTRICA DEXTRA-SINISTRA, mereka tertawa
Namun, A-V GASTROOMENTALIS DEXTRA-SINISTRA yang kuhina, menolongku
Dia antar hingga PARS PYLORICUM, menyusuri CALANIS PYLORIS
Lalu memasuki OSTIUM PYLORICUM dengan izin kepada SFINGTER PYLORI
Lalu, bijak berkata dengan barisan-barisan kata:
Buktikan lah, kau bisa mencapai RECTUM…
Pelajaran kebersamaan INTESTINUM TENUE…
Letih melangkah ke AMPULLA, DUODENUM PARS SUPERIOR
Aku tak mau menjadi manusia biasa, aku seorang muslim visioner, ini DUODENUM
Yang akan kucapai, PARS DESCENDENS,HORIZONTALIS lalu ASCENDENS
Jalan hidup yang penuh PLICA CIRCULARE dan LONGITUDINALE
Ku belajar untuk tidak jatuh di PAPILLA DUODENI MAYOR et MINOR yang sama
Bijak kepada AMPULLA HEPATOPANCREATICA dan SFINGTER ODDI
Ku tak mau keras kepala, ku akan belok di FLEXURA DUODENOJEJUNALIS
Karena itu kebenaran yang kupahami bersama FLEXURA DUODENALIS INFERIOR
Ku paham makna sebuah pengorbanan dari M.SUSPENSORIUS DUODENI
Yang ikhlas berkorban, walau yang terkenal adalah LIGAMENTUM TREITZ
Terimakasih atas semua ilmu di JEJUNUM
NODULI LYMPHOIDEI SOLITARII telah menasehatiku untuk maju
Menatap ke depan, begitu pula kata mereka di ILEUM
Semangat ! teriak kawanan NODULI LYMPHOIDEI AGGREGATI kompak
Walau energimu diserap VILI INTESTINALIS, tetap optimis
Hingga mencapai VALVE ILEUCEKAL danmemasuki OSTIUM ILEALE
Petik hikmah kebersamaan bersama HEPAR, PANGKREAS dan LIEN
HEPAR yang berwajah LOBUS DEXTER, SINISTER, KAUDATUS dan QUADRATUS
Dia tidak munafik, dia mau kebahagiaan dengan IMPRESSIO GASTRICA
Begitu pula dengan IMPRESSIO DUODENALIS,RENALIS,SUPRARENALIS, COLICA dan ESOPHAGEA
Dikirimnya semangat lewat barisan kata A.HEPATICA PROPRIA dan V.PORTAE HEPATIC
Ikhlas berkirim doa lewat VESIKA BILLIARIS melalui DUKTUS CHOLEDOCUS
merupakan kumpulan DUKTUS HEPATIS DEXTER-SINISTER dan menjadi DUKTUS HEPATIS KOMMUNIS
bersenyawa dengan DUKTUS SISTIKUS
dia membantumu sederhana, ditopang LIG.TRIANGULARE SINISTRUM et DEXTRUM dan CORONARIUM
LIG.FALCIFORME, VENAE CAVAE dan VENOSUM ikut membantu dengan ikhlas
APPENDIX FIBROSA HEPATIS bahagia jika kalian bahagia
Terus berjuang ! lambai sang LIG.TERES HEPATIS
Lewat Vv. HEPATICAE diserap habis pesimismu
PANGKREAS, menambahkan semangat dari HEPAR
Dari KAUDA, DUKTUS lalu ke CAPUT PANGKREATIS diberkorban
DUKTUS WIRSUNG menjadi saksi bisu atasnya
Diiyakan oleh DUKTUS SANTORINI yang masih menyendiri
Di INCISURA PANGKREATIS aku bersaksi untuk sebuah janji, pun DUKTUS SANTORINI hilang
Karena semua ini, terlahir PLICA LONGITUDINALIS DUODENI
LIENS, diamnya adalah kebijaksanaan
Ketika kau lihat dari FACIES DIAPRAGMATIS, GASTRICA,COLICA dan RENALIS,dia bijak
Ikhlasnya membuat bijak, ketika di MARGO SUPERIOR et INFERIOR
Juga di EXTREMITAS ANTERIOR et POSTERIOR
Dia kirimkan sumbangan lewat A-V SPLENICA
Buktikan lah, kau bisa mencapai RECTUM…
INTESTINUM CRASSUM, akhir sebuah permulaan
Terlepas dari segala pendewasaan, kini berada di FRENULUM OSTII ILEALE
Hidup ini pilihan, bersenang-senang di CAECUM atau menapaki HAUSTRA COLI untuk sebuah cita
Jika kau bersantai ria di CAECUM, maka kesenangan itu membawamu ke APPENDIX VERMIFORMIS
Dengan melepas semua nafsumu, memasuki OSTIUM APPENDICIS VERMIFORMIS
sangat menyenangkan, tapi potensi dan rasionlitasmu akan terkukung MESOAPPENDIX
sebagai muslim, tapakilah HAUSTRA demi HAUSTRA dengan melewati PLICA SEMILUNARIS
mengalahlah dengan SULCI PARACOLICI untuk menang
targetmu, lewati PARS ASCENDENS, TRANSVERSUM , DESCENDENS dan SIGMOIDEUM
ambillah makna dari FLEXURA COLI DEXTER et SINISTER
perlahan dan pasti, di APPENDICIS OMENTALIS jadi lah yang terbaik
berjalan sesuai aturan yang lurus oleh TAENIA LIBERA
analisis lah hingga TAENIA OMENTALIS dan MESOCOLICA bisa kau pahami untuk toleransi
yakin lah, jalanmu yang lurus ada MESOCOLON TRANSVERSUM sebagai penjamin kebenaran
tapaki hingga terpahamkan akan penopang di MESOSIGMOIDEUM
Akhirnya, kau mencapai RECTUM setelah melewati lika-liku rintangan waktu
Bersama-sama SFINGTER ANI EXTERNUS et INTERNUS mengeluarkan semua potensi
M.LEVATOR ANI pun tersenyum kan kesuksesan ikhlasmu
Namun, RECTUM bukan akhir segalanya…
Semangat !!!
afwan jika ada barisan kata yang menggores hat
Selasa, 29 Desember 2009
Sabtu, 26 Desember 2009
Langkah Kecil yang Besar;Revolusi Diri !
Antum and antunna sekalian pasti sudah sering mendengar kalau mau berubah kita harus mulai dari hal-hal yang kecil. Betul ga? Kan hal itu yang sering disampaikan oleh Ustadz A A Gym ( yang kini kok ga ada kabarnya lagi. Padahal kan poli#### itu bukan hal yang salah jika dialkukan secara syar’i. Sedangkan yang kumpul kebu, selingkuh,ponografi dan pornoaksi, dibiarkan begitu aja), semoga Allah selalu melimpahkan rahmatnya kepada beliau. Tentu saja itu berarti hal itu mulai dari diri kita sendiri dan mulai saat ini. Bahkan hal itu sekarang menjadi suatu kaidah aksiomatik dalam proses perubahan. Dan hal itu memang bisa dibuktikan secara rasional. Namun masalahnya kok ga semua orang terlihat perubahannya? Ayo tebak apa alasannya?
Kali ini saya sedikit mengombinasikan prinsipnya Dale Carniege dan David Schultz dengan prinsipnya AA Gym, supaya terjadi perubahan yang sangat signifikan pada diri kita. Ketika kita memikirkan hal-hal yang kecil untuk dirubah, itu memang rasional dan realistis. Tetapi sebenarnya sebelum kita berubah, kita harus paham apa yang mau kita rubah dan merubahnya mau jadi apa. Agar nantinya tidak berubah tanpa alasan yang jelas, entar malah berubah jadi kura-kura ninja (hehe, mau?). konsep dasarnya, semua perubahan memerlukan pengorbanan dan ternyata pengorbanan dan perubahan itu relative berbanding searah. Sederhananya semakin besar perubahan yang ingin dicapai, maka semakin besar pula pengorbanan yang diperlukan, itu sederhananya. Tetapi pengorbanan itu nilainya tidak absolute, tetapi tergantung kta menyikapinya. Saya tidak menganjurkan untuk mengkhayal tanpa dalil yang jelas. Tapi, pikirkan lah jalan kreatif dan inovatif untuk mencapai perubahan yang besar. Berpikr lah berubah menjadi besar, dengan langkah-langkah awal yang berat pastinya. Tetapi sikapi lah langkah-langkah yang berat itu tadi sebagai pengorbanan kecil agar kita tidak merasa dibebani dan tidak merasa agar hal tadi sebagai sesuatu yang di luar batas.
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Muzzammil: 20).
Sesungguhnya Allah bersama kita. Ketika antum dan antunna memikirkan konsep di atas terlalu imajinatif, maka hal itu hanya akan menjadi konsep kosong yang menjadi residu di cerebrum. Tetapi jika antum dan antunna menganggap konsep tersebut hal yang realistis, saya yakin jalan-jalan kreatif dan tampak irrasional untuk perubahan yang besar, akan terjadi ,InsyaALLAH. Kalau ungkapan-ungkapan yang bisa kita dengar adalah “you are what you think”, maka dalam islam “ Allah azza wajalla berdasarkan prasangka hamba-NYA”. Berani berubah, berani membuka mind-set dan berani action.
Tak sekedar langkah-langkah kecil, pastikan langkah-langkah itu adalah langkah yang tercipta berdasarkan keyakinan akan suatu Tujuan dan langkah-langkah itu adalah langkah yang rapi. Ketika kanan duluan, si kiri dengan ikhlas berada di belakang untuk mendukung kemajuan di kanan, dan ketika kiri di depan makan si kanan akan setia menopang. Tak lupa pula, ketika kaki melangkah, tangan kanan dan kiri bergantian melakukan gerakan untuk menstabilisasi adanya langkah itu. Pokoknya, kita tidak bisa memaksakan terjadinya perubahan secara komprehensif dalam batas-batas waktu yang berdekatan. Pasti ada pada bagian dari diri kita berubah saat-saat tertentu, sedangkan bagian yang lainnya di lain waktu. Pikirkan konsep perubahan itu sekarang, lalu berubahlah secara sistematis dan efektif. Contoh yang paling sederhana. Ketika kita ingin merubah rumah kita yang dulunya Cuma satu lantai menjadi dua lantai. Tentu mustahil kalau kita membuat sekat-sekat dindingnya lebih dahulu atau memasang jendela-jendelanya lebih dahulu. Ya, tentu mulailah dari hal-hal yang substansial, pastikan lantainya sudah mempunyai pondasi yang proporsional, lalu design atap yang multiguna dan seterusnya ( maaf, ini kok jadi ngambil lahan jobnya orang teknik)
Pada suatu hari Rasulullah saw memperingatkan bahaya memaksakan diri sendiri untuk memperbanyak ibadah. Beliau bersabda: “Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang memberat-beratkan diri sendiri kecuali agama itu akan mengalahkannya, karenanya, luruskan langkah dan kokohkan, berusahalah untuk selalu mendekati (target ideal), bergembiralah (jangan pesimis), dan meminta tolonglah dengan waktu pagi, waktu sore dan sedikit malam”. (HR Bukhari).
Kali ini saya sedikit mengombinasikan prinsipnya Dale Carniege dan David Schultz dengan prinsipnya AA Gym, supaya terjadi perubahan yang sangat signifikan pada diri kita. Ketika kita memikirkan hal-hal yang kecil untuk dirubah, itu memang rasional dan realistis. Tetapi sebenarnya sebelum kita berubah, kita harus paham apa yang mau kita rubah dan merubahnya mau jadi apa. Agar nantinya tidak berubah tanpa alasan yang jelas, entar malah berubah jadi kura-kura ninja (hehe, mau?). konsep dasarnya, semua perubahan memerlukan pengorbanan dan ternyata pengorbanan dan perubahan itu relative berbanding searah. Sederhananya semakin besar perubahan yang ingin dicapai, maka semakin besar pula pengorbanan yang diperlukan, itu sederhananya. Tetapi pengorbanan itu nilainya tidak absolute, tetapi tergantung kta menyikapinya. Saya tidak menganjurkan untuk mengkhayal tanpa dalil yang jelas. Tapi, pikirkan lah jalan kreatif dan inovatif untuk mencapai perubahan yang besar. Berpikr lah berubah menjadi besar, dengan langkah-langkah awal yang berat pastinya. Tetapi sikapi lah langkah-langkah yang berat itu tadi sebagai pengorbanan kecil agar kita tidak merasa dibebani dan tidak merasa agar hal tadi sebagai sesuatu yang di luar batas.
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Muzzammil: 20).
Sesungguhnya Allah bersama kita. Ketika antum dan antunna memikirkan konsep di atas terlalu imajinatif, maka hal itu hanya akan menjadi konsep kosong yang menjadi residu di cerebrum. Tetapi jika antum dan antunna menganggap konsep tersebut hal yang realistis, saya yakin jalan-jalan kreatif dan tampak irrasional untuk perubahan yang besar, akan terjadi ,InsyaALLAH. Kalau ungkapan-ungkapan yang bisa kita dengar adalah “you are what you think”, maka dalam islam “ Allah azza wajalla berdasarkan prasangka hamba-NYA”. Berani berubah, berani membuka mind-set dan berani action.
Tak sekedar langkah-langkah kecil, pastikan langkah-langkah itu adalah langkah yang tercipta berdasarkan keyakinan akan suatu Tujuan dan langkah-langkah itu adalah langkah yang rapi. Ketika kanan duluan, si kiri dengan ikhlas berada di belakang untuk mendukung kemajuan di kanan, dan ketika kiri di depan makan si kanan akan setia menopang. Tak lupa pula, ketika kaki melangkah, tangan kanan dan kiri bergantian melakukan gerakan untuk menstabilisasi adanya langkah itu. Pokoknya, kita tidak bisa memaksakan terjadinya perubahan secara komprehensif dalam batas-batas waktu yang berdekatan. Pasti ada pada bagian dari diri kita berubah saat-saat tertentu, sedangkan bagian yang lainnya di lain waktu. Pikirkan konsep perubahan itu sekarang, lalu berubahlah secara sistematis dan efektif. Contoh yang paling sederhana. Ketika kita ingin merubah rumah kita yang dulunya Cuma satu lantai menjadi dua lantai. Tentu mustahil kalau kita membuat sekat-sekat dindingnya lebih dahulu atau memasang jendela-jendelanya lebih dahulu. Ya, tentu mulailah dari hal-hal yang substansial, pastikan lantainya sudah mempunyai pondasi yang proporsional, lalu design atap yang multiguna dan seterusnya ( maaf, ini kok jadi ngambil lahan jobnya orang teknik)
Pada suatu hari Rasulullah saw memperingatkan bahaya memaksakan diri sendiri untuk memperbanyak ibadah. Beliau bersabda: “Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang memberat-beratkan diri sendiri kecuali agama itu akan mengalahkannya, karenanya, luruskan langkah dan kokohkan, berusahalah untuk selalu mendekati (target ideal), bergembiralah (jangan pesimis), dan meminta tolonglah dengan waktu pagi, waktu sore dan sedikit malam”. (HR Bukhari).
Rabu, 23 Desember 2009
Hasil Cipika-Cipiki Sama Pa Eko
Drs. Eko Suhartono, M.si, itu nama lengkap salah satu dosen FK UNLAM yang dijadikan objek wawancara tim Hippokampus kali ini. Dari penampilannya yang sederhana tesimpan berjuta ilmu yang bias kita sama-sama resapi nantinya. . Ditemui di ruang kerjanya yang bertempat di gedung utama lantai kedua FK UNLAM, beliau sedang asyik dengan berbagai kesibukan yang diemban terlebih tugas beliau selai dosn, juga sebagai pmbantu dekan 3. Namun tetap ramah terhadap siapa saja yang dating kepada beliau.
Dosen yang bercita-cita sebagai wiraswasta ini, terkenal di lingkungan FK UNLAM sebagai dosen yang kreatif, supel terhadap mahasiswa juga inovatif dengan berbagai riset yang dilakukannya. Walau cita-cita dan realitas tidak sejalan, namun belai selalu menunjukan kepada semuanya kalau beliau sekarang bias berprestasi. Karena beliau berprinsip bahwa manusia harus ikhlas terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu berusaha .Tak sekedar teori, itu terbukti dan beliau sekarang aktif sebagai peneliti berkelas internasional sekaligus menjadi penulis yang produktif
Di balik keahlian beliau dalam riset. Beliau menyimpan rahasia yang sungguh patut dicontoh untuk semua kalangan peneliti. Beliau berkata “ riset adalah nafas saya”, sehingga jika ada kompetisi dari DIKTI ataupun tidak beliau tetap aktif meneliti. Beliau pun selalu berusaha untuk mendedikasikan semua hasil riset agar bermanfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi kalangan peneliti maupun mahasiswa saja. Beliau juga mengatakan bahwa semua mahasiswa juga punya potensi untuk menjadi peneliti handal, tetapi itu tergantung kepada mahasiswa pribadi. Bukan masalah mampu tau tidak mampu, tetapi masalah mau atau tidak mau.
Rata-rata karya ilmiah yang telah beliau ciptakan ditulis pada malam hari, setelah shalat. Beliau mengaku setelah shalat ,ide muncul mengalir tanpa hambatan. Saking ayiknya terhanyut dalam lautan ide, sampai-sampai tidak tidur hingga jam 3 pagi. Beliau juga mengaku, semua yang beliau tulis adalah bentuk konkrit rasa syukur atas segala yang telah diberikan Sang Maha Pencipta.sehingga melakukan riset dengan senang hati dan ikhlas, tanpa adanya beban melakukan itu sebagai tuntutan sebagai dosen dan bukan pula sebagai mata pencaharian. Jadi menulis karya ilmiah tidak hanya perkara duniawi, tetapi sudah bisa menjadi asset pahala di akhirat kelak.
Ada juga yang menarik dari beliau, apalagi strategi dalam penyampaian materi. Tidak hanya didukung vokalisasi yang jelas dan tegas, ada satu hal yang menjadi khas dari beliau. Yakni adanya gambar perempuan di tengah atau akhir penyampaian materi. Tak jarang semua mahasiswa melek matanya pada saat bosan-bosannya memahami begitu kompleksnya biokimia. Walau agak begitu controversial, tak dipungkiri bahwa strategi itu membuat mahasiswa kembali memusatkan perhatiannya kepada apa yangbeliau sampaikan. Beliau mengaku, jurus itu beliau dapatkan saat mengikuti penympaian materi di Jakarta. Pada saat di titik puncak kejenuhan, salah satu penyaji menampilkan gambar perempuan. Tak dapat diperkirakan, semua pendengar yang tadinya bosan dan lemas menjadi melek dan kembali memusatkan perhatiannya kepada si penyaji. Kata beliau itu memang manusiawi, karena nalurinya manusia itu menyukai pada keindahan. Namun, objek yang indah itu yang perlu kita sesuaikan dengan keadaan audience.
Dosen yang bercita-cita sebagai wiraswasta ini, terkenal di lingkungan FK UNLAM sebagai dosen yang kreatif, supel terhadap mahasiswa juga inovatif dengan berbagai riset yang dilakukannya. Walau cita-cita dan realitas tidak sejalan, namun belai selalu menunjukan kepada semuanya kalau beliau sekarang bias berprestasi. Karena beliau berprinsip bahwa manusia harus ikhlas terhadap apa yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu berusaha .Tak sekedar teori, itu terbukti dan beliau sekarang aktif sebagai peneliti berkelas internasional sekaligus menjadi penulis yang produktif
Di balik keahlian beliau dalam riset. Beliau menyimpan rahasia yang sungguh patut dicontoh untuk semua kalangan peneliti. Beliau berkata “ riset adalah nafas saya”, sehingga jika ada kompetisi dari DIKTI ataupun tidak beliau tetap aktif meneliti. Beliau pun selalu berusaha untuk mendedikasikan semua hasil riset agar bermanfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi kalangan peneliti maupun mahasiswa saja. Beliau juga mengatakan bahwa semua mahasiswa juga punya potensi untuk menjadi peneliti handal, tetapi itu tergantung kepada mahasiswa pribadi. Bukan masalah mampu tau tidak mampu, tetapi masalah mau atau tidak mau.
Rata-rata karya ilmiah yang telah beliau ciptakan ditulis pada malam hari, setelah shalat. Beliau mengaku setelah shalat ,ide muncul mengalir tanpa hambatan. Saking ayiknya terhanyut dalam lautan ide, sampai-sampai tidak tidur hingga jam 3 pagi. Beliau juga mengaku, semua yang beliau tulis adalah bentuk konkrit rasa syukur atas segala yang telah diberikan Sang Maha Pencipta.sehingga melakukan riset dengan senang hati dan ikhlas, tanpa adanya beban melakukan itu sebagai tuntutan sebagai dosen dan bukan pula sebagai mata pencaharian. Jadi menulis karya ilmiah tidak hanya perkara duniawi, tetapi sudah bisa menjadi asset pahala di akhirat kelak.
Ada juga yang menarik dari beliau, apalagi strategi dalam penyampaian materi. Tidak hanya didukung vokalisasi yang jelas dan tegas, ada satu hal yang menjadi khas dari beliau. Yakni adanya gambar perempuan di tengah atau akhir penyampaian materi. Tak jarang semua mahasiswa melek matanya pada saat bosan-bosannya memahami begitu kompleksnya biokimia. Walau agak begitu controversial, tak dipungkiri bahwa strategi itu membuat mahasiswa kembali memusatkan perhatiannya kepada apa yangbeliau sampaikan. Beliau mengaku, jurus itu beliau dapatkan saat mengikuti penympaian materi di Jakarta. Pada saat di titik puncak kejenuhan, salah satu penyaji menampilkan gambar perempuan. Tak dapat diperkirakan, semua pendengar yang tadinya bosan dan lemas menjadi melek dan kembali memusatkan perhatiannya kepada si penyaji. Kata beliau itu memang manusiawi, karena nalurinya manusia itu menyukai pada keindahan. Namun, objek yang indah itu yang perlu kita sesuaikan dengan keadaan audience.
“KESEPAKATAN PRAKTIKUM ANATOMI PSPD 09”, semester I
Segala puji bagi Allah azza wajalla yang telah melimpahkan rahmat dan inayahnya kepada kita. Untuk kebaikan bersama dan untuk menjaga ketertiban serta keteraturan saat praktikum anatomi, maka disusunlah segenap kesepakatan untuk merealisasikannya. Antara lain:
1. Sebelum masuk praktikum semua kelompok sudah wajib menyelesaikan laporan atau tugas yang sudah ditentukan
2. Setiap kelompok menyediakan jarum pentol secukupnya
3. Ketua kelompok memastikan semua anggotanya dan asistennya sudah memiliki handscoon
4. Semua wajib memiliki buku post-test
5. Saat post-test jika ada yang sakit atau tidak masuk maka dinyatakan inhal, keputusan ditentukan oleh coordinator asdos atau yang mewakili
6. Jas lab wajib dibawa serta harus ada namanya dan jas lab yang tidak ada namanya wajib memakai name-tag
7. Saat praktikum satu kelompok minimal wajib membawa sebuah Sobotta atau Yokochi
8. Datang minimal 10 menit sebelum dimulai praktikum
9. Sebelum praktikum wajib berdo’a
10. Astum punya kewajiban untuk mematuhi keputusan bersama dan punya hak untuk meminta kejelasan tentang tugas yang diberikan
11. Astum berdo’a masing-masing sebelum memulai persiapan praktikum
12. Saat praktikum dilarang pindah ke kelompok lain, kecuali ada pemberitahuan lain
13. Jika praktikum melanggar waktu shalat maka diperbolehkan untuk shalat dengan terlebih dahulu meminta izin kepada asdos
14. Saat praktikum handphone disilentkan dan untuk mengangkatnya minta izin dulu kepada asdos
15. Jika ingin keluar ruangan saat praktikum, diwajibkan lapor kepada asdos kelompoknya.
16. Sistematika praktikum ditentukan keputusan bersama yang disetujui oleh asdos
17. Jika inhal post-test dua kali berturut-turut diwajibkan mengerjakan tugas yang sudah ditentukan
18. Saat praktikum semua praktikan wajib menjaga etika dan sopan-santunnya.
19. Bagi semua perempuan wajib memakai rok panjang
20. Bagi perempuan muslim diwajibkan memakai jilbab dan bagi yang nonmuslim rambut diikat karena ditakutkan ada formalin yang mengenai rambut
21. Jika ada peraturan tambahan maka asdos akan mengumumkan
22. Kesepakatan bersifat terbuka. Jika ada keberatan atau merasa masih ada peraturan yang perlu ditambah silahkan lapor kepada koti anatomi dan koti wajib melaporkan kepada coordinator asdos
Koordinator asdos:Chalid M. A. Muthaher/I1A008084
koti anatomi semester I : Zayed Norwanto/I1A009084
1. Sebelum masuk praktikum semua kelompok sudah wajib menyelesaikan laporan atau tugas yang sudah ditentukan
2. Setiap kelompok menyediakan jarum pentol secukupnya
3. Ketua kelompok memastikan semua anggotanya dan asistennya sudah memiliki handscoon
4. Semua wajib memiliki buku post-test
5. Saat post-test jika ada yang sakit atau tidak masuk maka dinyatakan inhal, keputusan ditentukan oleh coordinator asdos atau yang mewakili
6. Jas lab wajib dibawa serta harus ada namanya dan jas lab yang tidak ada namanya wajib memakai name-tag
7. Saat praktikum satu kelompok minimal wajib membawa sebuah Sobotta atau Yokochi
8. Datang minimal 10 menit sebelum dimulai praktikum
9. Sebelum praktikum wajib berdo’a
10. Astum punya kewajiban untuk mematuhi keputusan bersama dan punya hak untuk meminta kejelasan tentang tugas yang diberikan
11. Astum berdo’a masing-masing sebelum memulai persiapan praktikum
12. Saat praktikum dilarang pindah ke kelompok lain, kecuali ada pemberitahuan lain
13. Jika praktikum melanggar waktu shalat maka diperbolehkan untuk shalat dengan terlebih dahulu meminta izin kepada asdos
14. Saat praktikum handphone disilentkan dan untuk mengangkatnya minta izin dulu kepada asdos
15. Jika ingin keluar ruangan saat praktikum, diwajibkan lapor kepada asdos kelompoknya.
16. Sistematika praktikum ditentukan keputusan bersama yang disetujui oleh asdos
17. Jika inhal post-test dua kali berturut-turut diwajibkan mengerjakan tugas yang sudah ditentukan
18. Saat praktikum semua praktikan wajib menjaga etika dan sopan-santunnya.
19. Bagi semua perempuan wajib memakai rok panjang
20. Bagi perempuan muslim diwajibkan memakai jilbab dan bagi yang nonmuslim rambut diikat karena ditakutkan ada formalin yang mengenai rambut
21. Jika ada peraturan tambahan maka asdos akan mengumumkan
22. Kesepakatan bersifat terbuka. Jika ada keberatan atau merasa masih ada peraturan yang perlu ditambah silahkan lapor kepada koti anatomi dan koti wajib melaporkan kepada coordinator asdos
Koordinator asdos:Chalid M. A. Muthaher/I1A008084
koti anatomi semester I : Zayed Norwanto/I1A009084
Enzim; Mekanisme Kerja
PERAN BIOMEDIS
Enzim adalah polimer biologis yang mengatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti yang kita kenal. Keberadaan danpemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap dan seimbang merupakan hal yang essensial untuk menguraikan nutrient menjadi energy dan chemical building block (bahan dasar kimiawi); menyusun bahan-bahan dasar tersebut menjadi protein, DNA, membrane, sel dan jaringan; serta memanfaatkan energy untuk motilitas sel, fungsi saraf dan kantraksi otot. Dengan pengecualian molekul RNA katalitik atau ribozim, enzim adalah protein. Kekirangan jumlah atau aktivitas katalitik enzim-enzim kunci dapat terjadi akibat kelainan genetic, kekurangan gizi atau toksin. Defek enzim bisa disebabkan oleh mutasi genetic atau infeksi oleh virus atau bakteri pathogen. Para ilmuan kedokteran mengatasi ketidakseimbangan aktivitas enzim denganmenggunakan bahan farmakologis untuk menghambat enzim-enzim tertentu dan sedang meneliti terapi gen sebagai cara untuk mengobati defisiensi jumlah atau fungsi enzim.
ENZIM ADALAH KATALISIS YANG EFEKTIF DAN SPESIFIK
Enzim yang mengatalisis perubahan satu atau lebih senyawa (substrat) menjadi satu atau lebih senyawa lain (produk) meningkatkan laju reaksi setidaknya 1.000.000 kali dibandingkan jika tidak dikatalisis. Seperti semua katalis lain, enzim tidak berubah secara permanen atau dikonsumsi sebagai konsekuensi dari keikutsertaannya dalam reaksi yang bersangkutan.
Selain sangat efisien, enzim juga merupakan katalis yang sangat efektif. Tidak seperti kebanyakan katalis yang digunakan dalam kimia sintetik, enzim bersifat spesifik baik bagi reaksi yang dikatalisis maupun substrata tau substrat-substrat yang berhubungan erat. Enzim juga merupakan katalis stereospesifik dan biasanya mengatalisis reaksi dari hanya satu stereoisomer suatu senyawa, misalnya, D-gula, tetapi bukan L-gula, asam L-amino tetapi bukan asam D-amino. Karena berikatan dengan substrat melalui sedikitnya tiga titik perlekatan, enzim bahkan dapat mengubah substrat nonchiral menjadi produk chiral. Spesifitas enzim yang sangat tinggi member sel hidup kemampuan untuk secara bersamaan melaksanakan dan secara independen mengontrol beragam proses kimiawi.
ENZIM DILASIFIKASIKAN BERDASARKAN TIPE REAKSI
Nama-nama yang paling sering digunakan untuk kebanyakan enzim menjelaskan tipe reaksi yang dikatalisis, diikuti oleh akhiran –ase. Contohnya, dehidrogenas mengeluarkan atom-atom hydrogen, protease mengatalisis protein dan isomerase mengatalisis tataulang dalam konfigurasi. Pemodifikasian dapat terletak di depan maupn di belakang nama enzim untuk menejelaskan substrat enzim (xantin oksidase), sumber enzim ( ribonuklease pancreas), pengaturannya (lipase peka-hormon) atau suatu gambaran dari mekanisme kinerjanya (protease sistein). Jika diperlukan, ditambah penanda alfanumerik untuk menunjukan berbagai bentuk suatu enzim
Untuk menghilangkan ambiguitas, IUB menciptakan suatu system terpadu tata nama enzim yaitu setiap enzim memiliki nama dank ode khusus untuk menunjukan tipe reaksi yang dikatalisis dan substrat yang terlibat. Enzim dikelompokkan dalam enam kelas:
Oksidoreduktase, mengatalisis oksidasi dan reduksi
Transferase, mengatalisis pemindahan gugus
Hidrolase, mengatalisis terjadinya hidrolisis
Liase, mengatalisis pemutusa ikatan dengan eliminasi atom yang akanmenghasilkan ikatan rangkap
Isomerase, mengatalisis perubahan geometric atau structural di dalam satu molekul
Ligase, mengatalisis penyatuan dua molekul yang dikaitandengan hidrolisis ATP
Meskipun system IUB ini jelas, namun nama-nama enzim menjadi panjang dan relative tidak praktis sehingga kita biasanya tetap menamai enzim berdasarkan nama tradisionalnya meskipun nama itu kadang-kadang menyesatkan. Nama IUB untuk heksokinase melukiskan kejelasan sekaligus kompleksitas system IUB. Nama IUB untuk heksokinase adalah ATP:D_heksosa 6_fosfotransferase E.C.2.7.1.1. nama ini menunjukan heksokinase sebagai anggota kelas 2 (tranferase), subkelas 7 (pemindahan satu gugus fosforil), sub-subkelas 1 (alcohol adalah akseptor fosforil dan heksosa-6 menunjukan bahwa alcohol yang terfosforilasi berada di karbon ena heksosa. Namun, kita terus menyebutnya sebagai heksokinase.
GUGUS PROSTETIK, KOFAKTOR DAN KOENZIM BERPERAN PENTING DALAM KATALISIS
Banyak enzim yang mengandung berbagai molekul nonprotein kecil dan ion logam yang ikut serta secara langsung dalam katalisis atau pengikut substrat. Molekul atau ion ini, yang disebut gugus prostetik, kofaktor dan koenzim, memperluas ragam kemampuan katalisis melebihi yang dumingkinkan oleh gugus fungsional di rantai samping aminoasil peptida.
GUGUS PROSTETIK TERINTERGARI ERAT KE DALAM STRUKTUR ENZIM
Gugus prostetik dibedakan berdasarkan integritasnya yang kuat dan stabil ke dalam struktur protein melalui gaya-gaya kovalen atau nonkovalen. Contoh-contohnya antara ain adalah piridoksal fosfat, flavin mononukleatida dan tiamin. Logam adalah gugus prostetik yang paling sering dijumpai , sekitar sepertiga dari semua enzim mengandung ion-ion logam yang terikat kuat dan disebut metaloenzim.KOFAKTOR BERIKATAN SECARA REVERSIBEL DENGAN ENZIM ATAU SUBSTRAT
Kofator memiliki fungsi serupa dengan gugus prostetik tetapi berikatan secara transien dan mudah terlepas dengan enzim atau substrat, misalnya ATP. Tidak seperti gugus prostetik yang terkat secara stabil, kofaktor harus terdapat dalam medium di sekitar enzim agar katalisis dapat terjadi. Kofaktor yang paling umum adalah ion logam. Enzim memerlukan kofaktor ion logam disebut enzim yang memerlukan kofaktor ion logam. Untuk membedakan dari metaloenzim.
KOENZIM BERFUNGSI SEBAGAI PENGANGKUT SUBSTRAT
Koenzim berfungsi sebagai pengangkut atau bahan pemindah gugus yang dapat didaur-ulang dan memindahkan banyak substrat dari tempat pembentukannya ke tempat pemakaiannya. Ikatan dengan koenzim juga menstabilkan substrat, seperti atom hydrogen atau ion hidrida yang tidak stabil dalam lingkungan cair sel.
BANYAK KOENZIM, KOFAKTOR DAN GUGUS PROSTETIK ADALAH TURUNAN VITAMIN B
Vitamin B larut-air merupakan komponen penting berbagai koenzim. Selain vitamin B, beberapa koenzim mengandung gugus adenine, ribose dan fosforil AMP dan ADP. Nikotinamid adalah komponen koenzim redoks FMN dan FAD. Asam pantotenat adalah komponen dari koenzim A pengangkut gugus asil. Sebagai pirofosfatnya, tiamin ikut serta dalam dekarboksilasi asam alfa-ketoglutarat dan koenzim asam folat dan kobamid berfungsi dalam metabolism satu karbon.
Sumber: Biokimia Harper...
Enzim adalah polimer biologis yang mengatalisis reaksi kimia yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan seperti yang kita kenal. Keberadaan danpemeliharaan rangkaian enzim yang lengkap dan seimbang merupakan hal yang essensial untuk menguraikan nutrient menjadi energy dan chemical building block (bahan dasar kimiawi); menyusun bahan-bahan dasar tersebut menjadi protein, DNA, membrane, sel dan jaringan; serta memanfaatkan energy untuk motilitas sel, fungsi saraf dan kantraksi otot. Dengan pengecualian molekul RNA katalitik atau ribozim, enzim adalah protein. Kekirangan jumlah atau aktivitas katalitik enzim-enzim kunci dapat terjadi akibat kelainan genetic, kekurangan gizi atau toksin. Defek enzim bisa disebabkan oleh mutasi genetic atau infeksi oleh virus atau bakteri pathogen. Para ilmuan kedokteran mengatasi ketidakseimbangan aktivitas enzim denganmenggunakan bahan farmakologis untuk menghambat enzim-enzim tertentu dan sedang meneliti terapi gen sebagai cara untuk mengobati defisiensi jumlah atau fungsi enzim.
ENZIM ADALAH KATALISIS YANG EFEKTIF DAN SPESIFIK
Enzim yang mengatalisis perubahan satu atau lebih senyawa (substrat) menjadi satu atau lebih senyawa lain (produk) meningkatkan laju reaksi setidaknya 1.000.000 kali dibandingkan jika tidak dikatalisis. Seperti semua katalis lain, enzim tidak berubah secara permanen atau dikonsumsi sebagai konsekuensi dari keikutsertaannya dalam reaksi yang bersangkutan.
Selain sangat efisien, enzim juga merupakan katalis yang sangat efektif. Tidak seperti kebanyakan katalis yang digunakan dalam kimia sintetik, enzim bersifat spesifik baik bagi reaksi yang dikatalisis maupun substrata tau substrat-substrat yang berhubungan erat. Enzim juga merupakan katalis stereospesifik dan biasanya mengatalisis reaksi dari hanya satu stereoisomer suatu senyawa, misalnya, D-gula, tetapi bukan L-gula, asam L-amino tetapi bukan asam D-amino. Karena berikatan dengan substrat melalui sedikitnya tiga titik perlekatan, enzim bahkan dapat mengubah substrat nonchiral menjadi produk chiral. Spesifitas enzim yang sangat tinggi member sel hidup kemampuan untuk secara bersamaan melaksanakan dan secara independen mengontrol beragam proses kimiawi.
ENZIM DILASIFIKASIKAN BERDASARKAN TIPE REAKSI
Nama-nama yang paling sering digunakan untuk kebanyakan enzim menjelaskan tipe reaksi yang dikatalisis, diikuti oleh akhiran –ase. Contohnya, dehidrogenas mengeluarkan atom-atom hydrogen, protease mengatalisis protein dan isomerase mengatalisis tataulang dalam konfigurasi. Pemodifikasian dapat terletak di depan maupn di belakang nama enzim untuk menejelaskan substrat enzim (xantin oksidase), sumber enzim ( ribonuklease pancreas), pengaturannya (lipase peka-hormon) atau suatu gambaran dari mekanisme kinerjanya (protease sistein). Jika diperlukan, ditambah penanda alfanumerik untuk menunjukan berbagai bentuk suatu enzim
Untuk menghilangkan ambiguitas, IUB menciptakan suatu system terpadu tata nama enzim yaitu setiap enzim memiliki nama dank ode khusus untuk menunjukan tipe reaksi yang dikatalisis dan substrat yang terlibat. Enzim dikelompokkan dalam enam kelas:
Oksidoreduktase, mengatalisis oksidasi dan reduksi
Transferase, mengatalisis pemindahan gugus
Hidrolase, mengatalisis terjadinya hidrolisis
Liase, mengatalisis pemutusa ikatan dengan eliminasi atom yang akanmenghasilkan ikatan rangkap
Isomerase, mengatalisis perubahan geometric atau structural di dalam satu molekul
Ligase, mengatalisis penyatuan dua molekul yang dikaitandengan hidrolisis ATP
Meskipun system IUB ini jelas, namun nama-nama enzim menjadi panjang dan relative tidak praktis sehingga kita biasanya tetap menamai enzim berdasarkan nama tradisionalnya meskipun nama itu kadang-kadang menyesatkan. Nama IUB untuk heksokinase melukiskan kejelasan sekaligus kompleksitas system IUB. Nama IUB untuk heksokinase adalah ATP:D_heksosa 6_fosfotransferase E.C.2.7.1.1. nama ini menunjukan heksokinase sebagai anggota kelas 2 (tranferase), subkelas 7 (pemindahan satu gugus fosforil), sub-subkelas 1 (alcohol adalah akseptor fosforil dan heksosa-6 menunjukan bahwa alcohol yang terfosforilasi berada di karbon ena heksosa. Namun, kita terus menyebutnya sebagai heksokinase.
GUGUS PROSTETIK, KOFAKTOR DAN KOENZIM BERPERAN PENTING DALAM KATALISIS
Banyak enzim yang mengandung berbagai molekul nonprotein kecil dan ion logam yang ikut serta secara langsung dalam katalisis atau pengikut substrat. Molekul atau ion ini, yang disebut gugus prostetik, kofaktor dan koenzim, memperluas ragam kemampuan katalisis melebihi yang dumingkinkan oleh gugus fungsional di rantai samping aminoasil peptida.
GUGUS PROSTETIK TERINTERGARI ERAT KE DALAM STRUKTUR ENZIM
Gugus prostetik dibedakan berdasarkan integritasnya yang kuat dan stabil ke dalam struktur protein melalui gaya-gaya kovalen atau nonkovalen. Contoh-contohnya antara ain adalah piridoksal fosfat, flavin mononukleatida dan tiamin. Logam adalah gugus prostetik yang paling sering dijumpai , sekitar sepertiga dari semua enzim mengandung ion-ion logam yang terikat kuat dan disebut metaloenzim.KOFAKTOR BERIKATAN SECARA REVERSIBEL DENGAN ENZIM ATAU SUBSTRAT
Kofator memiliki fungsi serupa dengan gugus prostetik tetapi berikatan secara transien dan mudah terlepas dengan enzim atau substrat, misalnya ATP. Tidak seperti gugus prostetik yang terkat secara stabil, kofaktor harus terdapat dalam medium di sekitar enzim agar katalisis dapat terjadi. Kofaktor yang paling umum adalah ion logam. Enzim memerlukan kofaktor ion logam disebut enzim yang memerlukan kofaktor ion logam. Untuk membedakan dari metaloenzim.
KOENZIM BERFUNGSI SEBAGAI PENGANGKUT SUBSTRAT
Koenzim berfungsi sebagai pengangkut atau bahan pemindah gugus yang dapat didaur-ulang dan memindahkan banyak substrat dari tempat pembentukannya ke tempat pemakaiannya. Ikatan dengan koenzim juga menstabilkan substrat, seperti atom hydrogen atau ion hidrida yang tidak stabil dalam lingkungan cair sel.
BANYAK KOENZIM, KOFAKTOR DAN GUGUS PROSTETIK ADALAH TURUNAN VITAMIN B
Vitamin B larut-air merupakan komponen penting berbagai koenzim. Selain vitamin B, beberapa koenzim mengandung gugus adenine, ribose dan fosforil AMP dan ADP. Nikotinamid adalah komponen koenzim redoks FMN dan FAD. Asam pantotenat adalah komponen dari koenzim A pengangkut gugus asil. Sebagai pirofosfatnya, tiamin ikut serta dalam dekarboksilasi asam alfa-ketoglutarat dan koenzim asam folat dan kobamid berfungsi dalam metabolism satu karbon.
Sumber: Biokimia Harper...
Anamnesis, Obat Paling Mujarab dan Mematikan
Ketika anda periksa ke dokter pasti anda bingung kok si dokter banyak nanya? Padahal kan si dokter sudah tahu banyak tentang berbagai indicator fatologis dan klasifikasi penyakit. Si dokter pun bisa langsung melakukan pemeriksaan fisik maupun langsung ke pemeriksaan laboratorium. Apa si dokter cuma ingin berbasa-basi dengan si pasien ?.
Ternyata, dalam proses usaha penyembuhan yang dilakukan oleh dokter. Proses bertanya kepada si pasien atau dikenal dengan istilah anamnesis merupakan hal yang sangat urgen. Bahkan penegakkan diagnosis rata-rata penyakit 70% dari anamnesis (wawancara), 20% dari pemeriksaan fisik dan 10% dari pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis inilah sebenarnya yang menjadi factor penyebab yang dominan dalam hal timbulnya malpraktik. Kesalahan itu pun tidak hanya terjadi karena ketidaktelitian si dokter namun membuka peluang juga kesalahan bersumber dari pasien sendiri karena tidak akuratnya penyampaian gejala yang dirasa kepada dokter dengan keadaan yang sebenarnya yang dialami oleh si pasien.
Dokter itu ibarat sang detektif yang mengorek informasi sebanyak mungkin (tapi tepat dan efektif waktu) dan sejelas mungkin ingin mendapatkan gambaran keadaan si pasien. Teknik-teknik khusus pun seyogyanya dimiliki oleh dokter dalam rangka mengambil informasi dan si pasien jangan malu-malu untuk memberikan fakta karena si dokter sudah terikat sumpah janji untuk menjaga privasi pasiennya.
Ketika melakukan anamnesis, si dokter sepantasnya menunjukan empati dan simpatinya kepada si pasien, jangan sampai terkesan sok sibuk. Walaupun faktanya para dokter itu biasanya super sibuk.hal itu bertujuan agar si pasien merasa dihargai kedatangannya, bukan dipandang sebagai orang yang meminta-minta untuk diobati. Memandang mata pasien pun sebenarnya merupakan kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap keyakinan untuk mempercayai hasil anamnesis karena dari mata pasien terpancar sinyal apakah yang dikatakannya benar begitu atau sedikit dipoles oleh pasien agar tdak malu. Sebenarnya , penunjukan empati tadi juga berfungsi agar terjalin keakraban antara pasien dan dokter sehingga anamnesis jadi lancer, yakni ketika anamnesis berproses seperti obrolan biasa, mengalirnya tanpa dicampuri rasa canggung dan grogi.
Realitas yang ada di Indonesia, ternyata anamnesis ini biasanya dilakukan sangat singkat, seakan-akan dokternya sudah seperti paranormal yang mengetahui pikiran pasien dan lebih menitik beratkan diagnosis dengan pemeriksaan fisik. Padahal pemeriksaan fisik itu hasilnya subjektif dari kaca mata dokter yang bersangkutan bukan berdasarkan data langsung dari pasien yang mengalami penyakit. Mungkin pula dokter melakukan anamnesis cepat dikarenakan masih banyaknya pasien yang menunggu, belum lagi karena dokternya yang praktik dari satu klinik ke klinik lain. Sehingga seakan-akan tanpa pemeriksaan yang cermat dan teliti sudah bisa “dengan yakin” menegakkan diagnosis dan menuliskan resep. Itulah realitas dokter di Negara yang berkembang ini. Mungkin karena dirasa penghasilan yang masih rendah sehingga si dokter praktik dari satu tempat ke tempat lain sehingga proses anamnesis dilakukan dengan cara biasa dan dalam “tempo yang sesingkat-singkatnya”. Berbeda dengan dokter yang ada di Negara maju, mereka sudah dibatasi jumlah pasien yang diperiksa setiap harinya dengan penghasilan yang tinggi sehingga anamnesis bida dilakukan dengan “khusyuk”.
Masalahnya juga, ketika dokter yang bersangkutan sering loncat praktik, yakni dari klinik ke klinik sebagai tuntutan profesi. Hal itu menyebabkan stamina dan batin dokter semakin diporsir, tentu hal tersebut mengurangi kualitas dokter dalam anamnesis. Ditambah banyaknya pasien yang antri, mungkin anamnesis yang dilakukan sambil lalu saja untuk mendapatkan data yang dirasa paling umum bukan untuk mendapatkan data secara komprehensif
Bagi pasien, agar tidak terjadi malpraktik, maka harus berinisiatif memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada si dokter. Hal itu bertujuan agar penyakit yang dialami si pasien dapat diidentifikasi dengan tepat.. Berdasarkan Macleod’s Clinical Examination dalam Kurtz (1998) data standar yang harus diketahui dan dipahami dokter saat anamnesis adalah :
Radiation, tentang sampai di daerah mana rasa penyakit itu terasa
Character, tentang karakter sakitnya apakah nyeri, berdenyut-denyut atau nyeri terus-menerus
Severity, terkait dengan derajat nyerinya. Apakah nyeri sekali atau sdang-sedang saja
Duration, meliputi lama rasa yang timbul
Frekuensi, terkai derajat keseringan timbulnya rasa sakit tersebut dan disini juga bisa dimasukan sejak kapan hal yersebut timbul
Aggravating and relieving factors, tentang apa saja yang membuatnya kumat dan reda
Associated phenomenon, berkaitan dengan keluhan lain yang menyertai keluhan utama
Sehingga muncullah hubungan yang tepat antara pasien dan dokter dalam bersama-sama saling membantu untuk ketepatan diagnosis agar penyembuhan dapat dilakukan secara maksimal. Jangan takut untuk memberikan info kepada dokter karena dokter sudah bersumpah untuk menjaga privasi pasien. Malpraktik bukan terjadi hanya karena kesalahan dokter, si pasien pun bisa memunculkan peluang terjadinya malpraktik. Oleh karena itu bicaralah dengan dokter sampai mempunyai persepsi yang sama mengenai rasa sakit yang diderita. Anda turut menentukan kesembuhan anda.
Tak lupa, anamnesis juga bisa dijadikan sebagai media para dokter untuk berdakwah.caranya? para dokter bisa memberikan nasehat-nasehat yang syar’I, seperti jangan lupa shalat tepat waktu, jangan lupa sedekah dalam proses penyembuhan, jaga pandangan, shalat malam dan lain-lain, bahkan dokter bisa menanamkan ideologis qur’aniy lewat susunan-susunan kata yang renyah. Pokoknya jangan sia-siakan kesempatan anamnesis tersebut untuk menambah investasi pahala kita dengan ikhlas untuk menggapai ridho-NYA. insyaALLAH
Hidup Dokter Muslim !!!
Mohon masukannya...
Ternyata, dalam proses usaha penyembuhan yang dilakukan oleh dokter. Proses bertanya kepada si pasien atau dikenal dengan istilah anamnesis merupakan hal yang sangat urgen. Bahkan penegakkan diagnosis rata-rata penyakit 70% dari anamnesis (wawancara), 20% dari pemeriksaan fisik dan 10% dari pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis inilah sebenarnya yang menjadi factor penyebab yang dominan dalam hal timbulnya malpraktik. Kesalahan itu pun tidak hanya terjadi karena ketidaktelitian si dokter namun membuka peluang juga kesalahan bersumber dari pasien sendiri karena tidak akuratnya penyampaian gejala yang dirasa kepada dokter dengan keadaan yang sebenarnya yang dialami oleh si pasien.
Dokter itu ibarat sang detektif yang mengorek informasi sebanyak mungkin (tapi tepat dan efektif waktu) dan sejelas mungkin ingin mendapatkan gambaran keadaan si pasien. Teknik-teknik khusus pun seyogyanya dimiliki oleh dokter dalam rangka mengambil informasi dan si pasien jangan malu-malu untuk memberikan fakta karena si dokter sudah terikat sumpah janji untuk menjaga privasi pasiennya.
Ketika melakukan anamnesis, si dokter sepantasnya menunjukan empati dan simpatinya kepada si pasien, jangan sampai terkesan sok sibuk. Walaupun faktanya para dokter itu biasanya super sibuk.hal itu bertujuan agar si pasien merasa dihargai kedatangannya, bukan dipandang sebagai orang yang meminta-minta untuk diobati. Memandang mata pasien pun sebenarnya merupakan kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap keyakinan untuk mempercayai hasil anamnesis karena dari mata pasien terpancar sinyal apakah yang dikatakannya benar begitu atau sedikit dipoles oleh pasien agar tdak malu. Sebenarnya , penunjukan empati tadi juga berfungsi agar terjalin keakraban antara pasien dan dokter sehingga anamnesis jadi lancer, yakni ketika anamnesis berproses seperti obrolan biasa, mengalirnya tanpa dicampuri rasa canggung dan grogi.
Realitas yang ada di Indonesia, ternyata anamnesis ini biasanya dilakukan sangat singkat, seakan-akan dokternya sudah seperti paranormal yang mengetahui pikiran pasien dan lebih menitik beratkan diagnosis dengan pemeriksaan fisik. Padahal pemeriksaan fisik itu hasilnya subjektif dari kaca mata dokter yang bersangkutan bukan berdasarkan data langsung dari pasien yang mengalami penyakit. Mungkin pula dokter melakukan anamnesis cepat dikarenakan masih banyaknya pasien yang menunggu, belum lagi karena dokternya yang praktik dari satu klinik ke klinik lain. Sehingga seakan-akan tanpa pemeriksaan yang cermat dan teliti sudah bisa “dengan yakin” menegakkan diagnosis dan menuliskan resep. Itulah realitas dokter di Negara yang berkembang ini. Mungkin karena dirasa penghasilan yang masih rendah sehingga si dokter praktik dari satu tempat ke tempat lain sehingga proses anamnesis dilakukan dengan cara biasa dan dalam “tempo yang sesingkat-singkatnya”. Berbeda dengan dokter yang ada di Negara maju, mereka sudah dibatasi jumlah pasien yang diperiksa setiap harinya dengan penghasilan yang tinggi sehingga anamnesis bida dilakukan dengan “khusyuk”.
Masalahnya juga, ketika dokter yang bersangkutan sering loncat praktik, yakni dari klinik ke klinik sebagai tuntutan profesi. Hal itu menyebabkan stamina dan batin dokter semakin diporsir, tentu hal tersebut mengurangi kualitas dokter dalam anamnesis. Ditambah banyaknya pasien yang antri, mungkin anamnesis yang dilakukan sambil lalu saja untuk mendapatkan data yang dirasa paling umum bukan untuk mendapatkan data secara komprehensif
Bagi pasien, agar tidak terjadi malpraktik, maka harus berinisiatif memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada si dokter. Hal itu bertujuan agar penyakit yang dialami si pasien dapat diidentifikasi dengan tepat.. Berdasarkan Macleod’s Clinical Examination dalam Kurtz (1998) data standar yang harus diketahui dan dipahami dokter saat anamnesis adalah :
Radiation, tentang sampai di daerah mana rasa penyakit itu terasa
Character, tentang karakter sakitnya apakah nyeri, berdenyut-denyut atau nyeri terus-menerus
Severity, terkait dengan derajat nyerinya. Apakah nyeri sekali atau sdang-sedang saja
Duration, meliputi lama rasa yang timbul
Frekuensi, terkai derajat keseringan timbulnya rasa sakit tersebut dan disini juga bisa dimasukan sejak kapan hal yersebut timbul
Aggravating and relieving factors, tentang apa saja yang membuatnya kumat dan reda
Associated phenomenon, berkaitan dengan keluhan lain yang menyertai keluhan utama
Sehingga muncullah hubungan yang tepat antara pasien dan dokter dalam bersama-sama saling membantu untuk ketepatan diagnosis agar penyembuhan dapat dilakukan secara maksimal. Jangan takut untuk memberikan info kepada dokter karena dokter sudah bersumpah untuk menjaga privasi pasien. Malpraktik bukan terjadi hanya karena kesalahan dokter, si pasien pun bisa memunculkan peluang terjadinya malpraktik. Oleh karena itu bicaralah dengan dokter sampai mempunyai persepsi yang sama mengenai rasa sakit yang diderita. Anda turut menentukan kesembuhan anda.
Tak lupa, anamnesis juga bisa dijadikan sebagai media para dokter untuk berdakwah.caranya? para dokter bisa memberikan nasehat-nasehat yang syar’I, seperti jangan lupa shalat tepat waktu, jangan lupa sedekah dalam proses penyembuhan, jaga pandangan, shalat malam dan lain-lain, bahkan dokter bisa menanamkan ideologis qur’aniy lewat susunan-susunan kata yang renyah. Pokoknya jangan sia-siakan kesempatan anamnesis tersebut untuk menambah investasi pahala kita dengan ikhlas untuk menggapai ridho-NYA. insyaALLAH
Hidup Dokter Muslim !!!
Mohon masukannya...
ALLAH SWT TAHU KOK KLO KITA SIBUK
Note kali ini sengaja ku buat untuk mengingatkan ku akan suatu hal yang sangat penting, bahkan lebih penting dari nasib kuliah ku yang masih ngambang tanpa Tujuan yang realistic. Termasuk untuk meningkatkan kuantitas al-‘ilm beberapa mata kuliah yang kurasa kurang komprehensif dalam menajamkan daya kritis para mahasiswanya. Bahasannya mungkun masih superficial, tapi semoga maknanya bisa disusun satu persatu. Yang penting , hal-hal yang kutulis di sini adalah suatu idealitas yang masih terhimpit oleh realitas ( coz ane sendiri utk shalat subuh masih “terlalu” sering ngaret. Hiks hiks hiks –doain ya biar tidak pernah terjadi lai-). Gini aja konsepnya: undzur “maa” qalla wa laa tandzur “man” qall. Artinya ??? buka aje Dorland.hehe
Lis Sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang katanya sibuk atau sok sibuk maupun disibuk-sibukan. Tapi, sebagai muslimsudah seharusnyalah kita mempunyai hubungan yang kokoh kuat (quwwatush-shilah) dengan Allah swt.
Ada banyak sarana yang bisa kita jadikan sebagai opsi atau pilihan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan tersebut.
Di dalam al mustakhlash fi tazkiyatil anfus Sa’id Hawa rahimahullah menyebutkan 13 sarana yang bisa kita jadikan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah swt. Mulai dari shalat, zakat-infaq-sedekah, puasa, haji, tilawatul qur’an, dzikrullah, tafakkur alam dan seterusnya.
Meskipun demikian, kita masih sering merasakan adanya kekeringan ruhani, karena kita memang sangat jarang mengalirinya dengan siraman-siraman ruhani yang berupa sarana-sarana tersebut. Atau istilah accu-nya, kita jarang ngeces accu dan baterai ruhani yang kita miliki dengan sarana-sarana Islamiyyah itu tadi.
Alasan yang sering kita kemukakan selalu sama dan klasik: sibuk belaja, persiapan tutor dan repot ngerjain tugas alias susah mengatur dan mendapatkan waktu senggang untuk menyiram dan mengecesnya.
Kadangkala, kalau kita sedang berkumpul dengan sesama muslim k#f##h (insyALLAH yaa ikhwah fillah), kita ingat bahwa ruhani kita sedang sangat kekeringan. Namun begitu keluar dari majlis ikhwah itu, kita kembali lagi menjadi manusia-manusia yang “sibuk”.
Namun, kita perlu mengingat bahwa kesibukan kita tidak berarti meninggalkan langkah-langkah untuk melakukan siraman-siraman dan pengecesan ruhani kita.
Mari kita renungkan bersama firman Allah swt berikut ini:
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِن ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا
الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ (20)
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Muzzammil: 20).
Ayat ini menjelaskan bahwa:
.Allah swt mengetahui bahwa kemampuan kita dalam berqiyamullail berbeda-beda, ada yang hampir mampu mencapai 2/3 malam, ada yang mampu setengah malam, ada yang sepertiga malam.
.Allah swt-lah yang membuat ukuran-ukuran siang dan malam.
.Allah swt mengetahui bahwa kita ini lemah dan tidak akan mampu memenuhi kewajiban (ya, waktu itu qiyamullail setengah malam adalah kewajiban kaum muslimin) itu.
.Allah swt mengetahui bahwa diantara kita ada yang sakit, ada yang sibuk mencari ma’isyah, ada yang sibuk berperang fi sabilillah.
Meskipun Dia mengetahui kesibukan kita, namun Dia tetap memerintahkan kepada kita untuk:
. Membaca Al Qur’an (bahkan diulang dua kali) sesuai dengan kemudahan kita.
. Menegakkan shalat.
. Membayar zakat, dan
. Memberikan pinjaman yang baik kepada Allah swt (sedekah dan semacamnya).
. Banyak-banyak beristighfar.
Artinya, betapapun kesibukan yang melanda kita, kita tidak boleh melupakan tugas menyirami ruhani kita dan mengecesnya dengan berbagai sarana yang ada.
Ada banyak cara yang ditawarkan oleh Islam agar kita tetap bisa mendapatkan kesempatan melakukan siraman dan pengecesan ruhani kita. Diantaranya adalah:
. Kita harus mensplit waktu-waktu yang kita miliki agar muncul menjadi berbagai macam saat, sehingga di hadapan kita akan muncul sederet waktu yang bisa kita daya gunakan.
Pada suatu kali seorang sahabat yang bernama Hanzhalah bertemu Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Begitu bertemu Hanzhalah berkata: Nafaqa Hanzhalah (Hanzhalah menjadi munafiq). Mendengar pernyataan seperti itu Abu Bakar kaget, lalu berkata: “Kenapa? Hanzhalah berkata: “Kalau kita berada di majlis nabi saw seakan kita melihat dengan kepala kita sendiri suasana surga danneraka, akan tetapi begitu ketemu anak-anak, kita lupa semua yang kita rasakan tadi”. Mendengar penjelasan seperti itu Abu Bakar menjawab: “Kalau begitu sama dengan saya”. Singkat cerita keduanya mendatangi nabi saw. Setelah keduanya menceritakan apa yang dirasakannya, nabi saw menjawab: “… Akan tetapi sa-‘ah wa sa-‘ah”. Maksudnya: bagilah (spiltlah) waktumu agar ada saat untuk ini dan ada saat untuk itu. (HR Bukhari).
. Kita harus pandai memanfaatkan “serpihan-serpihan” waktu yang kita miliki dan mendaya gunakannya untuk melakukan penyiraman dan pengecesan ruhani kita.
Pada suatu hari Rasulullah saw memperingatkan bahaya memaksakan diri sendiri untuk memperbanyak ibadah. Beliau bersabda: “Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang memberat-beratkan diri sendiri kecuali agama itu akan mengalahkannya, karenanya, luruskan langkah dan kokohkan, berusahalah untuk selalu mendekati (target ideal), bergembiralah (jangan pesimis), dan meminta tolonglah dengan waktu pagi, waktu sore dan sedikit malam”. (HR Bukhari).
Saudara-saudara yang dimuliakan Allah …
3. Terakhir sekali, kita harus pandai-pandai membuat diversifikasi acara (keragaman acara) agar tidak cepat bosan, ingatlah bahwa “sesungguhnya Allah swt tidak bosan sehingga kita bosan, dan bebanilah jiwa ini sesuai dengan kadar kemampuannya, dan bahwasanya amal yang paling dicintai Allah swt adalah yang kontinyu” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-nasa-i).
Walau terkesan opini ini terlalu perfeksionis dan yang memosting sendiri terlalu HINA untuk dijadikan contoh atas apa yang telah posting. Tapi di lubuk hati yang paling dalam, minimal keinginan itu ada untuk direalisasikan. Smangat !!!
Semoga Allah swt memberikan taufiq, bimbingan dan kekuatan kepada kita untuk istiqamah di atas jalan agama-Nya, amiiin.
*Artikel di atas hampir semuanya berasal dari taujih Ustadz Musyaffa,PKS
Syukron katsri ‘ala kulli hal yaa ustadz, afwan…
Jazakumullah khairan katsir…
Lis Sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang katanya sibuk atau sok sibuk maupun disibuk-sibukan. Tapi, sebagai muslimsudah seharusnyalah kita mempunyai hubungan yang kokoh kuat (quwwatush-shilah) dengan Allah swt.
Ada banyak sarana yang bisa kita jadikan sebagai opsi atau pilihan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hubungan tersebut.
Di dalam al mustakhlash fi tazkiyatil anfus Sa’id Hawa rahimahullah menyebutkan 13 sarana yang bisa kita jadikan sebagai wasilah untuk mendekatkan diri kita kepada Allah swt. Mulai dari shalat, zakat-infaq-sedekah, puasa, haji, tilawatul qur’an, dzikrullah, tafakkur alam dan seterusnya.
Meskipun demikian, kita masih sering merasakan adanya kekeringan ruhani, karena kita memang sangat jarang mengalirinya dengan siraman-siraman ruhani yang berupa sarana-sarana tersebut. Atau istilah accu-nya, kita jarang ngeces accu dan baterai ruhani yang kita miliki dengan sarana-sarana Islamiyyah itu tadi.
Alasan yang sering kita kemukakan selalu sama dan klasik: sibuk belaja, persiapan tutor dan repot ngerjain tugas alias susah mengatur dan mendapatkan waktu senggang untuk menyiram dan mengecesnya.
Kadangkala, kalau kita sedang berkumpul dengan sesama muslim k#f##h (insyALLAH yaa ikhwah fillah), kita ingat bahwa ruhani kita sedang sangat kekeringan. Namun begitu keluar dari majlis ikhwah itu, kita kembali lagi menjadi manusia-manusia yang “sibuk”.
Namun, kita perlu mengingat bahwa kesibukan kita tidak berarti meninggalkan langkah-langkah untuk melakukan siraman-siraman dan pengecesan ruhani kita.
Mari kita renungkan bersama firman Allah swt berikut ini:
إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِن ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا
الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ (20)
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al Muzzammil: 20).
Ayat ini menjelaskan bahwa:
.Allah swt mengetahui bahwa kemampuan kita dalam berqiyamullail berbeda-beda, ada yang hampir mampu mencapai 2/3 malam, ada yang mampu setengah malam, ada yang sepertiga malam.
.Allah swt-lah yang membuat ukuran-ukuran siang dan malam.
.Allah swt mengetahui bahwa kita ini lemah dan tidak akan mampu memenuhi kewajiban (ya, waktu itu qiyamullail setengah malam adalah kewajiban kaum muslimin) itu.
.Allah swt mengetahui bahwa diantara kita ada yang sakit, ada yang sibuk mencari ma’isyah, ada yang sibuk berperang fi sabilillah.
Meskipun Dia mengetahui kesibukan kita, namun Dia tetap memerintahkan kepada kita untuk:
. Membaca Al Qur’an (bahkan diulang dua kali) sesuai dengan kemudahan kita.
. Menegakkan shalat.
. Membayar zakat, dan
. Memberikan pinjaman yang baik kepada Allah swt (sedekah dan semacamnya).
. Banyak-banyak beristighfar.
Artinya, betapapun kesibukan yang melanda kita, kita tidak boleh melupakan tugas menyirami ruhani kita dan mengecesnya dengan berbagai sarana yang ada.
Ada banyak cara yang ditawarkan oleh Islam agar kita tetap bisa mendapatkan kesempatan melakukan siraman dan pengecesan ruhani kita. Diantaranya adalah:
. Kita harus mensplit waktu-waktu yang kita miliki agar muncul menjadi berbagai macam saat, sehingga di hadapan kita akan muncul sederet waktu yang bisa kita daya gunakan.
Pada suatu kali seorang sahabat yang bernama Hanzhalah bertemu Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Begitu bertemu Hanzhalah berkata: Nafaqa Hanzhalah (Hanzhalah menjadi munafiq). Mendengar pernyataan seperti itu Abu Bakar kaget, lalu berkata: “Kenapa? Hanzhalah berkata: “Kalau kita berada di majlis nabi saw seakan kita melihat dengan kepala kita sendiri suasana surga danneraka, akan tetapi begitu ketemu anak-anak, kita lupa semua yang kita rasakan tadi”. Mendengar penjelasan seperti itu Abu Bakar menjawab: “Kalau begitu sama dengan saya”. Singkat cerita keduanya mendatangi nabi saw. Setelah keduanya menceritakan apa yang dirasakannya, nabi saw menjawab: “… Akan tetapi sa-‘ah wa sa-‘ah”. Maksudnya: bagilah (spiltlah) waktumu agar ada saat untuk ini dan ada saat untuk itu. (HR Bukhari).
. Kita harus pandai memanfaatkan “serpihan-serpihan” waktu yang kita miliki dan mendaya gunakannya untuk melakukan penyiraman dan pengecesan ruhani kita.
Pada suatu hari Rasulullah saw memperingatkan bahaya memaksakan diri sendiri untuk memperbanyak ibadah. Beliau bersabda: “Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang memberat-beratkan diri sendiri kecuali agama itu akan mengalahkannya, karenanya, luruskan langkah dan kokohkan, berusahalah untuk selalu mendekati (target ideal), bergembiralah (jangan pesimis), dan meminta tolonglah dengan waktu pagi, waktu sore dan sedikit malam”. (HR Bukhari).
Saudara-saudara yang dimuliakan Allah …
3. Terakhir sekali, kita harus pandai-pandai membuat diversifikasi acara (keragaman acara) agar tidak cepat bosan, ingatlah bahwa “sesungguhnya Allah swt tidak bosan sehingga kita bosan, dan bebanilah jiwa ini sesuai dengan kadar kemampuannya, dan bahwasanya amal yang paling dicintai Allah swt adalah yang kontinyu” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-nasa-i).
Walau terkesan opini ini terlalu perfeksionis dan yang memosting sendiri terlalu HINA untuk dijadikan contoh atas apa yang telah posting. Tapi di lubuk hati yang paling dalam, minimal keinginan itu ada untuk direalisasikan. Smangat !!!
Semoga Allah swt memberikan taufiq, bimbingan dan kekuatan kepada kita untuk istiqamah di atas jalan agama-Nya, amiiin.
*Artikel di atas hampir semuanya berasal dari taujih Ustadz Musyaffa,PKS
Syukron katsri ‘ala kulli hal yaa ustadz, afwan…
Jazakumullah khairan katsir…
Rabu, 02 Desember 2009
Saksikanlah ! kami seorang muslim
Bismillah
“… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah;216)
Dalam hidup ini teman, berjuta tantangan pasti menghadang namun disana terselip juga bermilyar peluang untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai media untuk membuat kita belajar tentang hakikat diri kita. Dalam dunia ini juga, banyak rencana-rencana kita yang tidak sejalan dengan realitas yang ada. Kadang kita mau A, yang dating malah B. kadang mau B, yang dating malah C. benar begitu?
Itu hanya sebagian kisah saja dari perjalanan kita yang panjang ini. Lalu, setelah kita mendapati banyaknya hal yang tidak sesuai rencana. Apa yang terjadi? Pastinya rasa kecewa dan sakit hati datang tanpa diundang menginfeksi hati kita dan melumpuhkan semangat kita walau hanya untuk menatap keindahan yang di pancarkan oleh sang mentari. Kecewa, setelah itu sakit hati, lalu ????
Ini yang membedakan nilai seorang manusia. Setelah dia gagal, setelah dia jatuh tergeletak ditikam kejamnya realita. Apa dia enggan bangun? Apa dia bangun lalu mundur teratur kebelakang dengan bijaknya? Atau bangun dan kembali berlari mewujudkan segala tujuan-tujuannya? Pilih mana? Semua terserah kalian yang membaca seambrik coretan ini. Pilihan itu hak kalian yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Sang Pemilik Kesempatn, Allah azza wajalla.
Sebagai seorang muslim, tentunya kita harus saling memberikan input satu sama lain agar nantinya tercipta keshalihan social , engga hanya sholin lianfusihim. And tulisan ini sengaja penulis buat untuk menyemangati diri sendiri karena pernah dilumpuhkan oleh rasa kecewa yang sangat-sangat, kekecewaan itu dikode oleh satu kodon rantai hliks ganda DNA, yang bernama : inhal” ( mudah-mudahan dan memang ingin itu inhal yang terakhir kalinya dalam sejarah penulis).
Lalu bagaimana sih cara ampuh untuk kembali berdiri dan berlari menuju segala tujuan??? Di sini penulis akan berusaha meracik obat semujarab mungkin ( walau farmakologi belum belajar banyak) dengan cara menganamnesis diri sendiri ( introspeksi diri) dan merampok semua pengalaman dari teman-teman yang pernah merasakan pahit-manisnya inhal karena inhal ga selamanya memahitan, di sana tersimpang berjuta hikmah yang bisa kita proses dan menjadi bahan bakar untuk menjalani hembusan-hembusan nafas dan sitol-diastol yang akan datang. insyaALLAH.
Gagal berarti pelajaran, bukan keberhasilan yang tertunda
Saya gagal karena inhal bukan berarti harus terpuruk dengan segala rasa malu dan kecewa. Disana terkandung pukulan panas yang menjadikan kita semakin terpacu untuk belajar, seakan-akan menjadikan kita harus punya slogan” Nafasku adalah belajar, tak peduli seberapa banyak bahannya dan seberapa rumit konsep yang ingin dipahami” . pasti dah hafal sejarah si Thomas A. Edison, si penemu bola lampu ( bukan dosen biokim FK lho. Hehe) dia melakukan percobaan hampir 999 kali hanya untuk membuat bola lampu yang mungkin masih bisa dikerjakan oleh anak buahnya sendiri. Karena dia yakin yang 998 percobaan lainnya bukannya dia gagal, tetapi dia sudah dapat pelajaran dan rasa yang hanya ada di sekolah kehidupan sebanyak 998 kali. Mantap bro !!! makanya belajar yang banyak, dan say no to inhal !!! hubungannya dengan judul di atas, kegagalan adalah suatu pelajaran yang tak seorang jenius pun mampu mengkonkritisasikannya ke dalam bahasa buku, karena kegagalan adalah bentuk pelajaran yang memberikan sensasi langsung ke semua reseptor yang brsangkutan. Mengapa bukan keberhasilan yang tertunda ? karena yang sudah gagal tlah berhasil mendapatkan suatu sensasi pelajaran yang tak didapatkan olek mereka-mereka yang lulus.
Luruskan kembali niat
Niat itu sangat-sangat penting. “ berapa banyak amal yang remeh menjadi besar karena niat. Dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat ( Abdullah bin Mubarak)” di sini tidak hanya meluruskan niat untuk menuntut ilmu dengan sebaik-bainya lillah karena itu memang suatu kewajiban yang didasarkan pada dalil wajibnya menuntuk ilmu. Yang ditekankah di sini adalah urgensi dari kuntinyuitas dalam pelurusan niat. Perlu kuntinyu ato terus-menerus? Yapz. Karena dari pengalaman penulis niat belajar itu secara fisika merupakan fungsi waktu. Dia bisa berubah berdasarkan kondisi, yang perlu kita regulasi adalah agar perubahan ini selalu progresi kearah yang positif. Caranya man? Jangan asal ngomong donk. Caranya begini ikhwah fillah, selalu mengingat Allah dalam berproses menuntut ilmu. Penulis sarankan, tulislah kalimat “ Yaa Allah, hamba ini dengan sengaja dan bersungguh-sungguh menuntut ilmu karena engkau. Mudahkanlah dalam prosesnya dan berkahilah hasilnya. Dan begitu pula buat teman-teman hamba yang lain” setelah di tulis, taruh di sudut-sudut strategis koz atau kamar kamu biar sebelum pergi ke kampuz kamu mengebaca kalimat ajaib itu. Bedakan rasanya dengan hari-hari kamu sbelumnya dan yang terpenting, rasakan bedanya !!!
mengapa kita perlu mendoakan orang lain? Nah ini rahasia ampuhnnya bro and sis fillah. Selain mampu membuat tumbuh subur bunga-bunga ukhuwah di antara kita, hal tersebut juga bisa menjadi simbolisasi dari rasa kita sebagai seorang muslim. Tak hanya itu, dengan mendoakan orang lain maka para malaikat akan mengamienkannya untuk kita juga, jika dilakukan dengan ikhlas. Logikanya akan ada proses pemantulan sempurna dari doa tersebut untk kita, yang lebih penting malaikat mendoakan kita dengan doa yang serupa. Bayangin bro, makhluk Allah tanpa dosa yang mendoakan kita. Siap-siapin mental aja untuk menerima proses realisasi semua proposal doa kita.
Optimis dan buat target
sebagai mahasiswa muslim, kita harus menjadi visioner. Kita memrlukan target tahunan, bulanan, mingguan hingga harian agar jiwa-jasad kita yang dikendalikan cerembrum-cerebelum tidak menjadi kapal yang terombang-ambing di lautan kehidupan yang luaznya luar biasa, yang anginnya kencang tak tertolong dan yang hambatannya berlimpah. Al- Mutanabi mengatakan “ manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Di mata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar. Bagi yang berjiwa besar, masalah-malsah besar terlihat kecil”
kata A.H Nayyar , Ph.D yang merupakan seorang president Pakistan peace coalition “ kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, sebenarnya kita tidak pernah melangkah…”
dalam bukunya David Schultz, The Magic of Positif Thinking. Agar menjadi manusia yang seutuhnya ( ciey,,, kaya ada aja manusia yang ga utuh) dalam hidup kita perlu optimis dan sedikit kenekatan dalam membuat target. Bagi teman-teman yang sekarng terjerat rasa sedih baik itu karena inhal, kena masalah dan lain-lain. Sekarang buru-buru lah shalat sunnah dua rakaat, ambil buku diary dan tulis semua yang ingin kalian capai kedepannya agar kesedihan itu musah dan lenyap dari dalam cereberum kalian. Tak perlu ragu target yang kalian taruh itu terlalu tinggi, jangan minder dan berkata dalam hati hal tersebut mustahil kalian capai, tenang bro and sis. Allah menciptakan kita dalam sebaik-baik bentuk, so pasanglah target setinggi-tingginya. Alasannya gini, misal kita target ujian blok 100. Dengan sendirinya berdasarkan konsep ilmiah dalam buku the secret, konsep itu adalah the law of attraction maka otak kita akan sendirinya mencari jalan dan menstimulasi extremitas lainnya untuk merealisasikan kalau kita bisa memperoleh angka 100. Atau paling tidak seandainya tida sampai target, minimal 90 atau 80. Beda kalau masang target Cuma lulus, kalau turun sedikit ya jadinya inhal, dan kita menjadi seorang inhaler.
Sebenarnya bukan maksud penulis mengutamakan nilai dalam pemasangan target untuk menuntut ilmu. Penulis yakin nilai itu bukan segalanya karena ilmu lebih utama, namun ternyata realitasnya nilai itu penting sebagai indikasi sampai mana tingkat pemahaman kita akan ilmu yang perlu kita pahami. So, ilmunya dapat pasti nilai mengikuti. Jangan sampai muncul kata-kata yang penting ilmunya, tapi inhal mulu. Yang ada, ilmunya dapat dan bebas dari inhal.
Sekedar info, teman-teman semua mohon lebih kritis dalam memahami buku-buku psikomotivation dari laur negeri. Terlebih The Secret karya Rhonda Byrne karena cukup berbahaya untk aqidah kita. Dalam konsep The Law of Attraction dikatakan bahwa dengan energy yang ada dalam diri manusia khususnya otak yang mengendalikan pikiran, semua hal di dunia ini akan meresonansi mengikuti dan sesuai dengan yang apa kita pikirkan. Sehingga muncullah istilah mereka nothing imposibble. Lalu dipertegas dengan statement bahwa manusia adalah miniatur Tuhan sehingga berpikirlah dan hal tersebut “pasti” terjadi. Dalam konsep islam, Allah yang menentukan segalanya dan kita berusaha dengan semaksimal mungkin plus diiringi memohon kepadanya. Mereka berpendapat manusia adalah miniature tuhan berdasarkan hokum termodinamiku yang diteriakan oleh Joule “ energy tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan, namun energy mampu bertransformasi”. Lalu hubungannya? Begini, manusia merupakan organisme, organisme merupakan kumpulan system organ, system organ terdiri dari organ-organ yang menjalankan system, organ merupakan kumpulan jaringan yang morfologi dan fisiologis sama, jaringan meliputi kumpulan sel yang relative semua sama, sel meliputi organel-organelnya, organel-organel terbebtuk dari senyawa-senyawa kompleks dengan ligannya, senyawa komplek dapat pecah menjadi kation dan anion komplek, dari ion-ion kompleks tadi dipecah mnjadi ion sederhana, dari ion dapat diambil unsurnya, setiap unsure memiliki jenis atom yang sama, setiap atom terdiri atas electron dan nucleon, di nucleon terdapat positron dan neutron lalu electron, positron dan neutron tadi sebenarnya dapat dipecah lagi. Namun ga kerasa coretan ini sudah panjang betul, intinya ujung-ujung pemecahan tadi ditemukan energy. So kata merek karena manusia mengandung energy maka manusia mampu melakukan apa saja dengan energinya. Itu kata mereka, mereka yang tidak mengenal islam
So, bagi kita yang kenal islam sebenarnya kita tingga mengislamisasikan the secret dengan mengedit beberapa kalimatnya menjadi “ jika Allah bersamaku, apa pun bisa ku lakukan karena tiada kekuatan selain kekuatan Allah, Allahu akbar !!!”
Sebenarnya apa yang ku tulis di sini merupakan caraku membebani diri untuk selalu memperbaiki diri setiap detiknya. Tak bermaksud sedikit pun aku menggurui kalian, karena kalian adalah guruku, karena kalian adalah sumber inspirasi dalam hidupku. Aku pun berterima kasih atas segala ilmu yang kalian berikan kepadaku, yang kalian jelaskan padaku lewat perkataan dan body-language kalian terhadap reaksi dari segala aksi yang menimpa kalian. Mari kita bersama-sama menunjukan bahwa kita adalah seorang muslim, orang yang percaya akan kebenaran ajaran islam. Mari menjadi orang yang lebih baik dari detik sebelumnya.
Ibrahim Al—Harbi, yang berguru pada imam Ahmad mengatakan “ aku telah berguru pada imam Ahmad bin Hambal selama dua puluh tahun. Saat musim dingin atau panas, siang atau malam, tak pernah aku dapati kecuali ia lebih baik dari sebelumnya ( Manaqib ibnu Hanbal, Al-Jauzy)
“… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al-Baqarah;216)
Dalam hidup ini teman, berjuta tantangan pasti menghadang namun disana terselip juga bermilyar peluang untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai media untuk membuat kita belajar tentang hakikat diri kita. Dalam dunia ini juga, banyak rencana-rencana kita yang tidak sejalan dengan realitas yang ada. Kadang kita mau A, yang dating malah B. kadang mau B, yang dating malah C. benar begitu?
Itu hanya sebagian kisah saja dari perjalanan kita yang panjang ini. Lalu, setelah kita mendapati banyaknya hal yang tidak sesuai rencana. Apa yang terjadi? Pastinya rasa kecewa dan sakit hati datang tanpa diundang menginfeksi hati kita dan melumpuhkan semangat kita walau hanya untuk menatap keindahan yang di pancarkan oleh sang mentari. Kecewa, setelah itu sakit hati, lalu ????
Ini yang membedakan nilai seorang manusia. Setelah dia gagal, setelah dia jatuh tergeletak ditikam kejamnya realita. Apa dia enggan bangun? Apa dia bangun lalu mundur teratur kebelakang dengan bijaknya? Atau bangun dan kembali berlari mewujudkan segala tujuan-tujuannya? Pilih mana? Semua terserah kalian yang membaca seambrik coretan ini. Pilihan itu hak kalian yang nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada Sang Pemilik Kesempatn, Allah azza wajalla.
Sebagai seorang muslim, tentunya kita harus saling memberikan input satu sama lain agar nantinya tercipta keshalihan social , engga hanya sholin lianfusihim. And tulisan ini sengaja penulis buat untuk menyemangati diri sendiri karena pernah dilumpuhkan oleh rasa kecewa yang sangat-sangat, kekecewaan itu dikode oleh satu kodon rantai hliks ganda DNA, yang bernama : inhal” ( mudah-mudahan dan memang ingin itu inhal yang terakhir kalinya dalam sejarah penulis).
Lalu bagaimana sih cara ampuh untuk kembali berdiri dan berlari menuju segala tujuan??? Di sini penulis akan berusaha meracik obat semujarab mungkin ( walau farmakologi belum belajar banyak) dengan cara menganamnesis diri sendiri ( introspeksi diri) dan merampok semua pengalaman dari teman-teman yang pernah merasakan pahit-manisnya inhal karena inhal ga selamanya memahitan, di sana tersimpang berjuta hikmah yang bisa kita proses dan menjadi bahan bakar untuk menjalani hembusan-hembusan nafas dan sitol-diastol yang akan datang. insyaALLAH.
Gagal berarti pelajaran, bukan keberhasilan yang tertunda
Saya gagal karena inhal bukan berarti harus terpuruk dengan segala rasa malu dan kecewa. Disana terkandung pukulan panas yang menjadikan kita semakin terpacu untuk belajar, seakan-akan menjadikan kita harus punya slogan” Nafasku adalah belajar, tak peduli seberapa banyak bahannya dan seberapa rumit konsep yang ingin dipahami” . pasti dah hafal sejarah si Thomas A. Edison, si penemu bola lampu ( bukan dosen biokim FK lho. Hehe) dia melakukan percobaan hampir 999 kali hanya untuk membuat bola lampu yang mungkin masih bisa dikerjakan oleh anak buahnya sendiri. Karena dia yakin yang 998 percobaan lainnya bukannya dia gagal, tetapi dia sudah dapat pelajaran dan rasa yang hanya ada di sekolah kehidupan sebanyak 998 kali. Mantap bro !!! makanya belajar yang banyak, dan say no to inhal !!! hubungannya dengan judul di atas, kegagalan adalah suatu pelajaran yang tak seorang jenius pun mampu mengkonkritisasikannya ke dalam bahasa buku, karena kegagalan adalah bentuk pelajaran yang memberikan sensasi langsung ke semua reseptor yang brsangkutan. Mengapa bukan keberhasilan yang tertunda ? karena yang sudah gagal tlah berhasil mendapatkan suatu sensasi pelajaran yang tak didapatkan olek mereka-mereka yang lulus.
Luruskan kembali niat
Niat itu sangat-sangat penting. “ berapa banyak amal yang remeh menjadi besar karena niat. Dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat ( Abdullah bin Mubarak)” di sini tidak hanya meluruskan niat untuk menuntut ilmu dengan sebaik-bainya lillah karena itu memang suatu kewajiban yang didasarkan pada dalil wajibnya menuntuk ilmu. Yang ditekankah di sini adalah urgensi dari kuntinyuitas dalam pelurusan niat. Perlu kuntinyu ato terus-menerus? Yapz. Karena dari pengalaman penulis niat belajar itu secara fisika merupakan fungsi waktu. Dia bisa berubah berdasarkan kondisi, yang perlu kita regulasi adalah agar perubahan ini selalu progresi kearah yang positif. Caranya man? Jangan asal ngomong donk. Caranya begini ikhwah fillah, selalu mengingat Allah dalam berproses menuntut ilmu. Penulis sarankan, tulislah kalimat “ Yaa Allah, hamba ini dengan sengaja dan bersungguh-sungguh menuntut ilmu karena engkau. Mudahkanlah dalam prosesnya dan berkahilah hasilnya. Dan begitu pula buat teman-teman hamba yang lain” setelah di tulis, taruh di sudut-sudut strategis koz atau kamar kamu biar sebelum pergi ke kampuz kamu mengebaca kalimat ajaib itu. Bedakan rasanya dengan hari-hari kamu sbelumnya dan yang terpenting, rasakan bedanya !!!
mengapa kita perlu mendoakan orang lain? Nah ini rahasia ampuhnnya bro and sis fillah. Selain mampu membuat tumbuh subur bunga-bunga ukhuwah di antara kita, hal tersebut juga bisa menjadi simbolisasi dari rasa kita sebagai seorang muslim. Tak hanya itu, dengan mendoakan orang lain maka para malaikat akan mengamienkannya untuk kita juga, jika dilakukan dengan ikhlas. Logikanya akan ada proses pemantulan sempurna dari doa tersebut untk kita, yang lebih penting malaikat mendoakan kita dengan doa yang serupa. Bayangin bro, makhluk Allah tanpa dosa yang mendoakan kita. Siap-siapin mental aja untuk menerima proses realisasi semua proposal doa kita.
Optimis dan buat target
sebagai mahasiswa muslim, kita harus menjadi visioner. Kita memrlukan target tahunan, bulanan, mingguan hingga harian agar jiwa-jasad kita yang dikendalikan cerembrum-cerebelum tidak menjadi kapal yang terombang-ambing di lautan kehidupan yang luaznya luar biasa, yang anginnya kencang tak tertolong dan yang hambatannya berlimpah. Al- Mutanabi mengatakan “ manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Di mata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar. Bagi yang berjiwa besar, masalah-malsah besar terlihat kecil”
kata A.H Nayyar , Ph.D yang merupakan seorang president Pakistan peace coalition “ kalau kita memulai langkah dengan rasa takut, sebenarnya kita tidak pernah melangkah…”
dalam bukunya David Schultz, The Magic of Positif Thinking. Agar menjadi manusia yang seutuhnya ( ciey,,, kaya ada aja manusia yang ga utuh) dalam hidup kita perlu optimis dan sedikit kenekatan dalam membuat target. Bagi teman-teman yang sekarng terjerat rasa sedih baik itu karena inhal, kena masalah dan lain-lain. Sekarang buru-buru lah shalat sunnah dua rakaat, ambil buku diary dan tulis semua yang ingin kalian capai kedepannya agar kesedihan itu musah dan lenyap dari dalam cereberum kalian. Tak perlu ragu target yang kalian taruh itu terlalu tinggi, jangan minder dan berkata dalam hati hal tersebut mustahil kalian capai, tenang bro and sis. Allah menciptakan kita dalam sebaik-baik bentuk, so pasanglah target setinggi-tingginya. Alasannya gini, misal kita target ujian blok 100. Dengan sendirinya berdasarkan konsep ilmiah dalam buku the secret, konsep itu adalah the law of attraction maka otak kita akan sendirinya mencari jalan dan menstimulasi extremitas lainnya untuk merealisasikan kalau kita bisa memperoleh angka 100. Atau paling tidak seandainya tida sampai target, minimal 90 atau 80. Beda kalau masang target Cuma lulus, kalau turun sedikit ya jadinya inhal, dan kita menjadi seorang inhaler.
Sebenarnya bukan maksud penulis mengutamakan nilai dalam pemasangan target untuk menuntut ilmu. Penulis yakin nilai itu bukan segalanya karena ilmu lebih utama, namun ternyata realitasnya nilai itu penting sebagai indikasi sampai mana tingkat pemahaman kita akan ilmu yang perlu kita pahami. So, ilmunya dapat pasti nilai mengikuti. Jangan sampai muncul kata-kata yang penting ilmunya, tapi inhal mulu. Yang ada, ilmunya dapat dan bebas dari inhal.
Sekedar info, teman-teman semua mohon lebih kritis dalam memahami buku-buku psikomotivation dari laur negeri. Terlebih The Secret karya Rhonda Byrne karena cukup berbahaya untk aqidah kita. Dalam konsep The Law of Attraction dikatakan bahwa dengan energy yang ada dalam diri manusia khususnya otak yang mengendalikan pikiran, semua hal di dunia ini akan meresonansi mengikuti dan sesuai dengan yang apa kita pikirkan. Sehingga muncullah istilah mereka nothing imposibble. Lalu dipertegas dengan statement bahwa manusia adalah miniatur Tuhan sehingga berpikirlah dan hal tersebut “pasti” terjadi. Dalam konsep islam, Allah yang menentukan segalanya dan kita berusaha dengan semaksimal mungkin plus diiringi memohon kepadanya. Mereka berpendapat manusia adalah miniature tuhan berdasarkan hokum termodinamiku yang diteriakan oleh Joule “ energy tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan, namun energy mampu bertransformasi”. Lalu hubungannya? Begini, manusia merupakan organisme, organisme merupakan kumpulan system organ, system organ terdiri dari organ-organ yang menjalankan system, organ merupakan kumpulan jaringan yang morfologi dan fisiologis sama, jaringan meliputi kumpulan sel yang relative semua sama, sel meliputi organel-organelnya, organel-organel terbebtuk dari senyawa-senyawa kompleks dengan ligannya, senyawa komplek dapat pecah menjadi kation dan anion komplek, dari ion-ion kompleks tadi dipecah mnjadi ion sederhana, dari ion dapat diambil unsurnya, setiap unsure memiliki jenis atom yang sama, setiap atom terdiri atas electron dan nucleon, di nucleon terdapat positron dan neutron lalu electron, positron dan neutron tadi sebenarnya dapat dipecah lagi. Namun ga kerasa coretan ini sudah panjang betul, intinya ujung-ujung pemecahan tadi ditemukan energy. So kata merek karena manusia mengandung energy maka manusia mampu melakukan apa saja dengan energinya. Itu kata mereka, mereka yang tidak mengenal islam
So, bagi kita yang kenal islam sebenarnya kita tingga mengislamisasikan the secret dengan mengedit beberapa kalimatnya menjadi “ jika Allah bersamaku, apa pun bisa ku lakukan karena tiada kekuatan selain kekuatan Allah, Allahu akbar !!!”
Sebenarnya apa yang ku tulis di sini merupakan caraku membebani diri untuk selalu memperbaiki diri setiap detiknya. Tak bermaksud sedikit pun aku menggurui kalian, karena kalian adalah guruku, karena kalian adalah sumber inspirasi dalam hidupku. Aku pun berterima kasih atas segala ilmu yang kalian berikan kepadaku, yang kalian jelaskan padaku lewat perkataan dan body-language kalian terhadap reaksi dari segala aksi yang menimpa kalian. Mari kita bersama-sama menunjukan bahwa kita adalah seorang muslim, orang yang percaya akan kebenaran ajaran islam. Mari menjadi orang yang lebih baik dari detik sebelumnya.
Ibrahim Al—Harbi, yang berguru pada imam Ahmad mengatakan “ aku telah berguru pada imam Ahmad bin Hambal selama dua puluh tahun. Saat musim dingin atau panas, siang atau malam, tak pernah aku dapati kecuali ia lebih baik dari sebelumnya ( Manaqib ibnu Hanbal, Al-Jauzy)
Langganan:
Postingan (Atom)