Minggu, 15 Mei 2011
Penasaran dengan Chicken Soup Anatomica ? Bukan Buku Saku Biasa
Sangat penasaran dengan Chicken Soup Anatomica (CSA) ???? Jujur, Bukan buku saku biasa. mau tahu lebih banyak? download gratis di http://www.4shared.com/document/OoGZFZbV/Buku_Saku_Anatomi.html
Buku Anatomi Berat ?
Harganya ga ketulungan ?
Ga Paham Dengan Konsep Dasar Anatomi ?
Perlu Pengantar Anatomi yang Pas dan Aplikatif ?
Bermimpi Punya Atlas yang Pas di Saku ?
Angker dengan Lab Anatomi ?
Merinding Ngeliat Kadaver ?
Ga Paham-Paham Fiqh Anatomi dan Hukum Bedah Mayat ?
Ini mah masalah klasik yang sering dihadapi mahasiswa-mahasiswa kesehatan dan kedokteran mana pun….
Oleh Karena Itu, CSA (Chicken Soup Anatomica) Hadir Untuk menjadi Solusi Atas Semua Masalah yang Ada….
Belum lagi, ANATOMI betul-betul sebagai salah satu ilmu DASAR KEDOKTERAN dan KESEHATAN. Gak Percaya ?
*Dalam ILMU BEDAH,itu mah struktur ANATOMI semua yang dipotong… ya kan ?
Sekarang lebih detail
BEDAH UMUM
BEDAH SARAF
BEDAH DIGESTIF
BEDAH UROLOGI
BEDAH PLASTIK
BEDAH THORAX-CARDIOVASKULAR
BEDAH ORTHOPEDI
BEDAH ANAK
Banyak lagi yang lainnya. Nah, kecuali BEDAH BUKU ya. Itu mah ga perlu ANATOMI-ANATOMI segala.(^_^)
Dalam ILMU RADIOLOGI, itu sih latihan mengamati dengan TELITI tentang struktur ANATOMI. betul kan?
THT BKL (Telinga Hidung Tenggorokan,Bedah Kepala Leher), itu ujung-ujungnya ANATOMI juga….
ANESTESI, ayoooo kalau nusuk jarum ini di mana ato intubasi ini lewat apa. Ujung-ujungnya lagi, ANATOMI !!!
ILMU KULIT-KELAMIN dan MATA, wah sudah diprediksi…. ANATOMI lagi….
Bukannya melebay-lebaykan sih, tapi itu lah FAKTANYA.
Belum lagi saat LATIHAN PEMERIKSAAN FISIK. Apa yang di INSPEKSI ? nah, apa yang di PALPASI ? yang di PERKUSI di daerah mana aja ? lho, yang di AUSKULTASI yang mana-mana aja ?
Maka Sahabat semua menjawab pasti dengan ANATOMI. Kalau ada yang bilang ini : HATI, PERUT ATAS, GINJAL, KEPALA, DE EL EL DEH… pasti dosen bilang, “ Anda Mahasiswa KEDOKTERAN/KESEHATAN bukan ? bahasanya kayak orang awam aja”
ckckckckckckckckckckckckckckckckck
ANATOMI !
ANATOMI !!
ANATOMI !!!
Dengan KONSEP sebagai BUKU CATATAN,maka semua gambar-gambar yang disusun sebagai atlas sengaja DIBERIKAN ruang agar sahabat-sahabat bisa MENG-EKSPRESIKAN diri. Bisa DILENGKAPI sendiri keterangan gambarnya, bisa DIWARNAIN sendiri kalau suka yang berwarna dan yang paling PENTING, buku ini sudah dikonsep agar BERATnya RINGAN, biar bisa di bawa KEMANA-MANA. apalagi mahasiswa yang memang dipenuhi hidupnya dengan KEGIATAN-KEGIATAN, dan “lebih APALAGI” kalau sahabat semua co-ass atau magang di rumah sakit, maka kita perlu BUKU SAKU biar pergerakan kita ga terganggu oleh BUKU-BUKU TEBAL yang bakalan MEMBENGKOKKAN tulang belakang
semoga bermanfaat untuk terus meningkatkan kualitas keilmuan sahabat-sahabat mahasiswa kedokteran/kesehatan semua. Juga, semoga bisa MENGINSPIRASI agar bisa terus BERKARYA untuk memajukan PERADABAN ini. Keep Spirit !!!
Tertarik ???
BAIK PEMBELIAN atau KERJASAMA PEMASARAN….
MARI MEWARNAI INDONESIA !!!
CP; 085651267196
“Hanya ada dua macam manusia yang dapat dikatakan masuk akal,yaitu yang mengabdi kepada Tuhan dengan segenap hatinya karena sudah dikenalnya, dan yang mencari Tuhan dengan segenap hatinya karena belum dikenalnya” BLAISE PASCAL
Hal Lain Di Balik Anatomi
Urgensi Lain
Dengan segala keteraturan yang ditunjukan oleh anatomi. Melalui pola tersistem yang ditunjukkan oleh organ-organ internal manusia. Harmoninya susunan intestinue dan kolon hingga menjadikan abdomen begitu tepat guna. Begitu luar biasanya struktur thorax hingga organ-organ vital menjadi terlindungi. Maupun fantastiknya sistem muskuloskeletal yang menginspirasi para designer robot. Hal itu mengindikasikan adanya sesuatu yang MahaAgung, yang tentunya berperan dalam proses perancangan dan perealisasian hal tersebut.
Begitu tepatnya letak pleura yang melindungi pulmo. Begitu teraturnya arteri coronaria yang men”jantungi” si jantung,sistem neurologis yang luar biasa canggih arsitektur permukaan wajah yang begitu cerdas
Terlalu irrasional bagi orang-orang yang berpikir ilmiah, kalau keharmonian struktur anatomi tersebut tercipta dengan sendirinya karena suatu proses yang diistilahkan dengan kata “kebetulan”. Terlalu lucu semua itu tercipta dengan sendirinya.
Kalau pun memang hal tersebut tercipta dengan sendirinya, mengapa secara umum semua manusia mempunyai pola yang sama secara anatomis. Hal aneh jika kumpulan kebetulan mempunyai hasil yang secara umum sama. Paling tidak, itu adalah kebetulan-kebetulan yang dirancang dengan matang. Nah, lagi-lagi ada unsur kesengajaan dalam kolektivitas kebetulan tersebut.
“Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda – kekuasaan Allah – bagi orang-orang yang suka berfikir. “Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka.” Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)
Inilah islam. Suatu ajaran yang tidak yang terhalang oleh tembok-tembok mesjid (tempat ibadat) dan tidak terbatasi oleh majelis-majelis ta'lim. Dari anatomi kita memulai memperuncing keimanan ini. Bukan untuk menusuk agama/ajaran yang lain. Tapi memang untuk membuktikan kebenaran tersebut. Ini lah tafakur kawan, yang pahalanya melebihi pahala satu tahun ibadah.
Keutamaan tafakur disebutkan Allah dalam bentuk pujian, “...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran (3): 191) Ibn ‘Abbas berkata kepada suatu kaum, “Janganlah kamu memikirkan tentang Allah SWT.” Maka Nabi SAW bersabda, “Berpikirlah tentang penciptaan Allah, tetapi jangan kamu berpikir tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu mengukur-Nya,”
Dari ‘Atha’: “Pada suatu hari aku dan ‘Ubaid bin ‘Umair pergi kepada ‘Aisyah ra. Di antara kami dan ia dipisahkan hijab. “Aisyah bertanya, ‘Wahai ‘Ubaid, apa yang menghalangimu dari mengunjungi kami?’ ‘Ubaid menjawab, ‘Sabda Rasulullah SAW., “Berkunjunglah, Tetapi jangan terlalu sering, niscaya hal itu akan menambah kepadamu kecintaan.”
Selanjutnya Ibn ‘Umair berkata, “Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkanmu yang engkau lihat dari Rasulullah SAW.” Maka ‘Aisyah menangis, lalu berkata, “Setiap ihwalnya menakjubkan. Pada malam giliranku, ia datang kepadaku sehingga kulitnya menyentuh kulitku. Beliau berkata, ‘Biarkan aku shalat kepada Tuhanku.’ Maka beliau pergi ketempat air, lalu berwudhu. Kemudian beliau shalat. Maka beliau menangis sehingga basah janggutnya. Kemudian beliau sujud sehingga air matanya membasahi tanah. Selanjutnya beliau berbaring pada salah satu sisinya hingga datang Bilal menyeru shalat subuh. Maka Bilal bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkanmu menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang.’ Beliau menjawab, ‘Bagaimana kamu ini, wahai Bilal, apa yang mencegahku untuk menangis. Sesungguhnya pada malam ini Allah SWT telah menurunkan wahyu, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang berakal.”Selanjutnya beliau bersabda, ‘Celakalah orang yang membacanya tetapi tidak memikirkannya.’”
Allah Ta’ala berfirman lagi:
“Apakah mereka tidak melihat – memerhatikan – pada unta, bagaimana ia diciptakan? “Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? “Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? “Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan? “Maka dari itu berikanlah peringatan, karena engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan.” (al-Ghasyiyah: 17- unta )
Mungkin mewakili untuk kerumitan anatomi hewan. Begitu harmoni dan sistemik, namun tetap maksimal dan efektif dalam fungsi. Bagaimana dengan manusia ? Lebih komplek dari itu. Penuh kerumitan namun memberikan kesan mendalam. Seluk-beluk yang dihafal dan dipahami semakin meningkatkan akan kesadaran penciptaan kita sendiri. Apa dan bagaimana tentang terminologi, pasti ada manfaat dibalik keberadaannya.
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (TQS. Ali Imran: 191)
Dengan segala keteraturan yang ditunjukan oleh anatomi. Melalui pola tersistem yang ditunjukkan oleh organ-organ internal manusia. Harmoninya susunan intestinue dan kolon hingga menjadikan abdomen begitu tepat guna. Begitu luar biasanya struktur thorax hingga organ-organ vital menjadi terlindungi. Maupun fantastiknya sistem muskuloskeletal yang menginspirasi para designer robot. Hal itu mengindikasikan adanya sesuatu yang MahaAgung, yang tentunya berperan dalam proses perancangan dan perealisasian hal tersebut.
Begitu tepatnya letak pleura yang melindungi pulmo. Begitu teraturnya arteri coronaria yang men”jantungi” si jantung,sistem neurologis yang luar biasa canggih arsitektur permukaan wajah yang begitu cerdas
Terlalu irrasional bagi orang-orang yang berpikir ilmiah, kalau keharmonian struktur anatomi tersebut tercipta dengan sendirinya karena suatu proses yang diistilahkan dengan kata “kebetulan”. Terlalu lucu semua itu tercipta dengan sendirinya.
Kalau pun memang hal tersebut tercipta dengan sendirinya, mengapa secara umum semua manusia mempunyai pola yang sama secara anatomis. Hal aneh jika kumpulan kebetulan mempunyai hasil yang secara umum sama. Paling tidak, itu adalah kebetulan-kebetulan yang dirancang dengan matang. Nah, lagi-lagi ada unsur kesengajaan dalam kolektivitas kebetulan tersebut.
“Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda – kekuasaan Allah – bagi orang-orang yang suka berfikir. “Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka.” Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)
Inilah islam. Suatu ajaran yang tidak yang terhalang oleh tembok-tembok mesjid (tempat ibadat) dan tidak terbatasi oleh majelis-majelis ta'lim. Dari anatomi kita memulai memperuncing keimanan ini. Bukan untuk menusuk agama/ajaran yang lain. Tapi memang untuk membuktikan kebenaran tersebut. Ini lah tafakur kawan, yang pahalanya melebihi pahala satu tahun ibadah.
Keutamaan tafakur disebutkan Allah dalam bentuk pujian, “...dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (QS. Ali Imran (3): 191) Ibn ‘Abbas berkata kepada suatu kaum, “Janganlah kamu memikirkan tentang Allah SWT.” Maka Nabi SAW bersabda, “Berpikirlah tentang penciptaan Allah, tetapi jangan kamu berpikir tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu mengukur-Nya,”
Dari ‘Atha’: “Pada suatu hari aku dan ‘Ubaid bin ‘Umair pergi kepada ‘Aisyah ra. Di antara kami dan ia dipisahkan hijab. “Aisyah bertanya, ‘Wahai ‘Ubaid, apa yang menghalangimu dari mengunjungi kami?’ ‘Ubaid menjawab, ‘Sabda Rasulullah SAW., “Berkunjunglah, Tetapi jangan terlalu sering, niscaya hal itu akan menambah kepadamu kecintaan.”
Selanjutnya Ibn ‘Umair berkata, “Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkanmu yang engkau lihat dari Rasulullah SAW.” Maka ‘Aisyah menangis, lalu berkata, “Setiap ihwalnya menakjubkan. Pada malam giliranku, ia datang kepadaku sehingga kulitnya menyentuh kulitku. Beliau berkata, ‘Biarkan aku shalat kepada Tuhanku.’ Maka beliau pergi ketempat air, lalu berwudhu. Kemudian beliau shalat. Maka beliau menangis sehingga basah janggutnya. Kemudian beliau sujud sehingga air matanya membasahi tanah. Selanjutnya beliau berbaring pada salah satu sisinya hingga datang Bilal menyeru shalat subuh. Maka Bilal bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkanmu menangis? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang.’ Beliau menjawab, ‘Bagaimana kamu ini, wahai Bilal, apa yang mencegahku untuk menangis. Sesungguhnya pada malam ini Allah SWT telah menurunkan wahyu, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang berakal.”Selanjutnya beliau bersabda, ‘Celakalah orang yang membacanya tetapi tidak memikirkannya.’”
Allah Ta’ala berfirman lagi:
“Apakah mereka tidak melihat – memerhatikan – pada unta, bagaimana ia diciptakan? “Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? “Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? “Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan? “Maka dari itu berikanlah peringatan, karena engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan.” (al-Ghasyiyah: 17- unta )
Mungkin mewakili untuk kerumitan anatomi hewan. Begitu harmoni dan sistemik, namun tetap maksimal dan efektif dalam fungsi. Bagaimana dengan manusia ? Lebih komplek dari itu. Penuh kerumitan namun memberikan kesan mendalam. Seluk-beluk yang dihafal dan dipahami semakin meningkatkan akan kesadaran penciptaan kita sendiri. Apa dan bagaimana tentang terminologi, pasti ada manfaat dibalik keberadaannya.
“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (TQS. Ali Imran: 191)
Urgensi Anatomi Bagi Mahasiswa
Tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta. Statement itu yang mula-mula cukup berpengaruh terhadap penulis untuk melanjutkan kembali bahasan sisi lain dari anatomi. Pentingnya anatomi akan menjadi bahan bakar untuk mendalami anatomi. Minimal menjadi pukulan hangat untuk terus belajar, meski terminologi yang harus dihafal dan pahami hampir 5.000-an.
Anatomi di dalam bidang medis maupun kedokteran, sama seperti peranan bahasa arab dalam mempelajari Al-Qur'an. Kita akan tahu makna yang disampaikan, kadang dari bahasan tersendiri. Namun, bisa juga menalarnya lewat kumpulan kalimat yang dibaca. Kadang bisa memahami alur fisiologi suatu sistem, dengan mengurutkan secara anatomis struktur mana saja yang dilalui selama proses tersebut. Tentu, tafsir Al-Qur'an akan semakin mantap dengan penguasaan terhadap bahasa arab. Begitu pula, sistem fisiologis akan begitu menarik ditambah dengan pemahaman anatomi.
Menekankan lagi. Maksud analogi di atas adalah peranan anatomi dalam memahami suatu proses kerja dalam tubuh. Baik yang bersifat fisiologis, maupun yang patologis. Metode pembelajarannya bisa dua sistem. Belajar fisiologi dulu,anatomi mengikuti. Maupun penguasaan anatomi yang pertama, lalu diikuti dengan proses fisiologisnya. Sebenarnya, anatomi ini pun nantinya juga sangat berkaitan dengan embriologi. Karena memang terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam proses fetus hingga menjadi manusia dewasa. Tentu, kita tahu sesuatu itu salah karena tahu yang benar seperti apa. Mendifinisikan kelainan dengan membandingkan dengan bentuk normal. Sudah nilai aksiomatik, bayi bukanlah miniatur manusia dewasa.
Terkait dengan sistem kuliah yang menggunakan KBK (kurikulim berbasis kompetensi), maka tentunya setiap mata kuliah akan memberikan warna tersendiri pada setiap blok yang ada. Ya memang tidak menggunakan sistem yang seperti dulu, fokus pada mata kuliah. Sekarang memang lebih fokus pada sistem. Sehingga anatomi menjadi referensi awal sebelum memasuki blok. Karena penguasaan anatomi bersifat mutlak, apalagi untuk mata kuliah bedah, THT, forensik, dan lain-lain.
Celakanya, dosen sudah menganggap mahasiswa sudah menguasai anatomi. Padahal sungguh jauh dari fakta. Sehingga dosen “kadang” langsung memberikan kuliah terkait kelainan-kelainan saja. “ Anatomi sudah dikuasai di fase awal kan?” ucapan dosen biasanya, mahasiswa Cuma diam dan tersenyum. Padahal anatominya sudah lupa,paling tidak malu dibilang tidak tahu. Lalu apa yang terjadi dengan mahasiswanya, terbang !. Membiarkan imajinasinya mengawang-awang, mencoba membayangkan struktur-struktur yang dia sendiri tidak tahu. Nah, agar tidak masuk pada lobang yang sama. Maka, jadikan lah anatomi menu utama belajar pada fase awal.
Diakui oleh mahasiswa kedokteran maupun Staf Anatomi akan pentingnya anatomi di bidang kedokteran, pengurangan pembelajaran anatomi memberikan dampak yang cukup besar bagi kalangan profesi pada saat mereka harus menganalisis struktur anatomi, studi imaging dan melakukan tindakan pembedahan. Sebagai contoh di Amerika Serikat, sepertiga dari residen mengalami kesulitan dalam menganalisis Anatomi (Cottman, 1999. In Vazquez R, Reisco J M, Carretero J, 2005. Teaching in Anatomy. Reflections and challenges in the teaching of human anatomy at the beginning of the 21st century. Eur J Anat, 9(2). 111-115.), yang kejadian itu disimpulan akibat kesalahan dalam training staf, yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan anatomi (Cahill et al., 2000. In Vazquez R, Reisco J M, Carretero J, 2005. Teaching in Anatomy. Reflections and challenges in the teaching of human anatomy at the beginning of the 21st century. Eur J Anat, 9(2). 111-115).
Kurang lebihnya yang bisa dialami lebih dulu adalah peranan anatomi dalam skill-lab. Tentunya ketika melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, anatomi menjadi peta. Ya, menjadi peta. Anatomi yang menjadi ilmu dasar untuk melakukannya “di mana”, bahkan dengan pengetahuan yang memadai bisa memprediksi hasilnya seperti apa secara anatomis.
Menurut Prof. Dr. dr. Satimin Hadiwidjaja, PAK, MARS dalam pengukuhannya sebagai guru besar bidang anatomi di Universitas Sebelas Maret Semarang: diakui bahwa untuk keperluan diagnosis pada kelainan organ maupun sistem, seorang dokter memerlukan pengetahuan anatomi; pembelajaran anatomi sangat diperlukan untuk teknik imaging, mulai dari pemeriksaan endoscopy, laparoscopy, CT scan dan MRI sampai imaging tiga dimensi. Pengetahuan Gross anatomy menjadi sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan interpretasi prosedur imaging yang dilakukan tetapi juga
untuk mengetahui lintasan target terapi. Pengatahuan tentang struktur tubuh manusia mulai dari Gross anatomy sampai dengan tingkat molekuler sangat penting untuk mengetahui fungsi organ tertentu yang dikaitkan dengan munculnya suatu penyakit.
Anatomi di dalam bidang medis maupun kedokteran, sama seperti peranan bahasa arab dalam mempelajari Al-Qur'an. Kita akan tahu makna yang disampaikan, kadang dari bahasan tersendiri. Namun, bisa juga menalarnya lewat kumpulan kalimat yang dibaca. Kadang bisa memahami alur fisiologi suatu sistem, dengan mengurutkan secara anatomis struktur mana saja yang dilalui selama proses tersebut. Tentu, tafsir Al-Qur'an akan semakin mantap dengan penguasaan terhadap bahasa arab. Begitu pula, sistem fisiologis akan begitu menarik ditambah dengan pemahaman anatomi.
Menekankan lagi. Maksud analogi di atas adalah peranan anatomi dalam memahami suatu proses kerja dalam tubuh. Baik yang bersifat fisiologis, maupun yang patologis. Metode pembelajarannya bisa dua sistem. Belajar fisiologi dulu,anatomi mengikuti. Maupun penguasaan anatomi yang pertama, lalu diikuti dengan proses fisiologisnya. Sebenarnya, anatomi ini pun nantinya juga sangat berkaitan dengan embriologi. Karena memang terjadi perkembangan yang cukup signifikan dalam proses fetus hingga menjadi manusia dewasa. Tentu, kita tahu sesuatu itu salah karena tahu yang benar seperti apa. Mendifinisikan kelainan dengan membandingkan dengan bentuk normal. Sudah nilai aksiomatik, bayi bukanlah miniatur manusia dewasa.
Terkait dengan sistem kuliah yang menggunakan KBK (kurikulim berbasis kompetensi), maka tentunya setiap mata kuliah akan memberikan warna tersendiri pada setiap blok yang ada. Ya memang tidak menggunakan sistem yang seperti dulu, fokus pada mata kuliah. Sekarang memang lebih fokus pada sistem. Sehingga anatomi menjadi referensi awal sebelum memasuki blok. Karena penguasaan anatomi bersifat mutlak, apalagi untuk mata kuliah bedah, THT, forensik, dan lain-lain.
Celakanya, dosen sudah menganggap mahasiswa sudah menguasai anatomi. Padahal sungguh jauh dari fakta. Sehingga dosen “kadang” langsung memberikan kuliah terkait kelainan-kelainan saja. “ Anatomi sudah dikuasai di fase awal kan?” ucapan dosen biasanya, mahasiswa Cuma diam dan tersenyum. Padahal anatominya sudah lupa,paling tidak malu dibilang tidak tahu. Lalu apa yang terjadi dengan mahasiswanya, terbang !. Membiarkan imajinasinya mengawang-awang, mencoba membayangkan struktur-struktur yang dia sendiri tidak tahu. Nah, agar tidak masuk pada lobang yang sama. Maka, jadikan lah anatomi menu utama belajar pada fase awal.
Diakui oleh mahasiswa kedokteran maupun Staf Anatomi akan pentingnya anatomi di bidang kedokteran, pengurangan pembelajaran anatomi memberikan dampak yang cukup besar bagi kalangan profesi pada saat mereka harus menganalisis struktur anatomi, studi imaging dan melakukan tindakan pembedahan. Sebagai contoh di Amerika Serikat, sepertiga dari residen mengalami kesulitan dalam menganalisis Anatomi (Cottman, 1999. In Vazquez R, Reisco J M, Carretero J, 2005. Teaching in Anatomy. Reflections and challenges in the teaching of human anatomy at the beginning of the 21st century. Eur J Anat, 9(2). 111-115.), yang kejadian itu disimpulan akibat kesalahan dalam training staf, yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan anatomi (Cahill et al., 2000. In Vazquez R, Reisco J M, Carretero J, 2005. Teaching in Anatomy. Reflections and challenges in the teaching of human anatomy at the beginning of the 21st century. Eur J Anat, 9(2). 111-115).
Kurang lebihnya yang bisa dialami lebih dulu adalah peranan anatomi dalam skill-lab. Tentunya ketika melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, anatomi menjadi peta. Ya, menjadi peta. Anatomi yang menjadi ilmu dasar untuk melakukannya “di mana”, bahkan dengan pengetahuan yang memadai bisa memprediksi hasilnya seperti apa secara anatomis.
Menurut Prof. Dr. dr. Satimin Hadiwidjaja, PAK, MARS dalam pengukuhannya sebagai guru besar bidang anatomi di Universitas Sebelas Maret Semarang: diakui bahwa untuk keperluan diagnosis pada kelainan organ maupun sistem, seorang dokter memerlukan pengetahuan anatomi; pembelajaran anatomi sangat diperlukan untuk teknik imaging, mulai dari pemeriksaan endoscopy, laparoscopy, CT scan dan MRI sampai imaging tiga dimensi. Pengetahuan Gross anatomy menjadi sangat penting, tidak hanya untuk kepentingan interpretasi prosedur imaging yang dilakukan tetapi juga
untuk mengetahui lintasan target terapi. Pengatahuan tentang struktur tubuh manusia mulai dari Gross anatomy sampai dengan tingkat molekuler sangat penting untuk mengetahui fungsi organ tertentu yang dikaitkan dengan munculnya suatu penyakit.
Langganan:
Postingan (Atom)